RELASI-RELASI KEKUASAAN DI BALIK PENGELOLAAN INDUSTRI PARIWISATA BALI
ABSTRACT: Pengetahuan yang
tersembunyi di balik wacana pariwisata dalam pidato kenegaraan Presiden
Soeharto 16 Agustus 1968 dijadikan kekuasaan oleh pemerintah daerah Bali dengan
cara mengeluarkan ungkapan wacana Pariwisata Budaya. Akan tetapi, pariwisata
yang semula diharapkan mampu menjadi salah satu sumber devisa negara, mengalami
kemandekan tahun 1976 dan berlangsung selama satu dekade. Hal itu memberikan
peluang bagi intelektual organik konservatif dari berbagai aliran untuk meraih
kepentingan kelompok masing-masing. Itulah sebabnya di balik pengelolaan
industri pariwisata tersembunyi relasi-relasi kekuasaan. Fenomena tersembunyi
itu diterangkan dalam studi ini dengan memakai kerangka berpikir Michel
Foucault tentang Power And Knowledge. Penggunaan kerangka berpikir itu
memudahkan penerapan metode sejarah mulai dari heuristik hingga sintesis.
Melalui cara kerja itu, dapat diketahui hampir semua intelektual organik
konservatif yang memiliki kekuasaan berbicara berhasil menangkap pengetahuan
tersembunyi di balik ungkapan wacana Pariwisata Budaya untuk kepentingan
kelompok masing-masing.
Penulis: I Nyoman Wijaya
Kode Jurnal: jpantropologidd120032