RESPONS PERTUMBUHAN, KADAR PROTEIN DAN AKTIVITAS TRIPTOFAN DEKARBOKSILASE AGREGAT SEL Catharanthus roseus (L) G. DON YANG DIBERI PREKURSOR TRIPTOFAN
ABSTRAK: Salah satu cara untuk
meningkatkan kandungan metabolit sekunder dalam kultur jaringan adalah dengan
penambahan prazat (prekursor). Penelitian mengenai pengaruh penambahan
triptofan sebagai prekursor terhadap pertumbuhan, kadar protein, dan aktivitas
Triptofan Dekarboksilase (TDC) pada kultur agregat sel Catharanthus roseus (L)
G. Don telah dilakukan secara eksperimental. Penelitian ini bertujuan
meningkatkan kandungan katarantin dalam kultur agregat sel Catharanthus roseus
(L) G.Don yang didukung dengan pertumbuhan yang optimum. Konsentrasi prekursor
triptofan yang digunakan adalah 50-250 mg.L-1. Pertumbuhan ditentukan dengan
penimbangan berat basah dan berat kering serta pengamatan perubahan secara
morfologis. Kadar protein dan aktivitas TDC masing-masing ditentukan dengan
spektrofotometer dan spektrofluorometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perlakuan prekursor triptofan dapat meningkatkan pertumbuhan agregat sel C.
Roseus, kadar protein, dan aktivitas TDC pada kultur agregat sel. Pertumbuhan
maksimum kultur agregat sel terjadi pada perlakuan triptofan 150 mg.L-1 dalam
Erlenmeyer. Kandungan protein dan aktivitas TDC tertinggi terjadi pada
perlakuan 250 mg.L-1 setelah 10-14 hari kultur. Tetapi, perlakuan triptofan menimbulkan
pengaruh yang berbeda terhadap kandungan protein dan aktivitas TDC dalam kultur
Erlenmeyer.
Penulis: Dingse Pandiangan,
Wenny Tilaar, Karyono, Rizkita Rahmi Esyanti, dan Anas Subarnas
Kode Jurnal: jpbiologidd110064