Totua Ngata dan Konflik (Studi atas Posisi Totua Ngata sebagai Lembaga Adat di Kecamatan Marawola)

Abstrak: Membicarakan adat seperti menghayalkan posisi idealisme kekerabatan masa lalu dalam tataran yang teratur dan harmonis. Semua orang saling menghormati dan memposisikan diri pada klen dan klasnya masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan peranan lembaga adat yang ada dan tersebar di Kabupaten Sigi Biromaru dalam konflik yang terjadi di masyarakat lebih khusus lagi yang berada di kecamatan Marawola. Penelitian diawali dengan melakukan pengumpulkan data melalui studi pustaka sebagai penelitian pendahuluan yang kemudian akan diteruskan dengan menggunakan pedoman observasi serta dilanjutkan dengan melakukan wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif. Hasil yang ditemukan bahwa lembaga adat mulai kehilangan peranannya, beberapa diantaranya disebabkan oleh kesenjangan antara yang tua dan yang muda dalam masyarakat adat itu sendiri. Lembaga adat juga kehilangan legitimasi sosialnya; hal itu dilihat dari menciutnya peranan lembaga adat, di mana lembaga adat hanya mengurusi ritual pengobatan tradisional, membuka lahan dan ritual panen. Aturan lembaga adat berupa regulasi hukum serta sanksi yang diterapkan hanya berupa ingatan akan tuturan lisan di masa lalu tanpa adanya kepatuhan terhadap aturan-aturan adat itu sendiri.
Kata Kunci: Adat, Totua Ngata, governmentality, konflik
Penulis: Hendra
Kode Jurnal: jpantropologidd130035

Artikel Terkait :