EKSTRAKSI ASAM SITRAT DAN ASAM OKSALAT: PENGARUH TRIOCTYLAMINE SEBAGAI EXTRACTING POWER DALAM BERBAGAI SOLVEN CAMPURAN TERHADAP KOEFISIEN DISTRIBUSI
Abstract: Limbah cair pabrik
asam sitrat pada umumnya mengandung asam sitrat, asam oksalat, cukup tinggi
akibat proses pengendapan calsium sitrat yang kurang sempurna. Proses ekstraksi
cair-cair adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pengambilan
kembali asam sitrat dan asam oksalat, baik pada proses pemisahan produk yang
keluar dari fermentor maupun pada proses pengolahan limbah cairnya. Untuk
mengetahui apakah proses ekstraksi dapat diterapkan secara teknis, maka perlu
dilakukan pengkajian lebih mendalam parameter-parameter ekstraksi. Pada
penelitian ini telah dilakukan pengkajian tentang ekstraksi asam sitrat dan
asam oksalat dengan menggunakan trioctylamine sebagai extracting power pada
bermacam solven campuran dan pada berbagai perbandingan, hubungannya dengan
koefisien distribusinya. Ekstraksi pada berbagai kondisi rancangan percobaan
dilakukan pada corong pemisah, yang penggojokannya dilakukan dengan bantuan automatic
shaker yang di set pada kecepatan tertentu selama 2,5 jam. Rafinat dan ekstrak
dipisahkan selanjutnya dianalisis kadar asam sitrat maupun asam oksalat dengan
menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solven campuran (yang
terdiri dari 15% trioctylamine, 70% dodecane dan 15% hexanol) menghasilkan
koefisien distribusi dan persentase pemisahan solute berturut-turut untuk asam
sitrat 1,15 dan 74,22% pada perbandingan solven dan diluen 2,5:1; sedang untuk
ekstraksi asam oksalat sebesar 3,78 dan 88,31% pada perbandingan solven dan
diluen 2:1.
Keywords: asam sitrat,
dodecane, koefisien distribusi, ekstraksi, hexanol, asam oksalat, trioctylamine
Penulis: Mega Kasmiyatun,
Bakti Jos
Kode Jurnal: jpkimiadd080093