ELEKTROREMEDIASI PERAIRAN TERCEMAR: 3. LEKTRODEKOLORISASI LARUTAN REMAZOL BLACK B DENGAN ELEKTRODA TIMBAL DIOKSIDA/KARBON DAN ANALISIS LARUTAN SISA DEKOLORISASI
Abstract: Telah dilakukan
penelitian dekolorisasi dan analisis lanjutan sisa elektrolisis larutan zat
warna—remazol black B—dengan metode elektrolisis (elektrodekolorisasi)
menggunakan anoda timbal dioksida, analisis spektrometri UV-Vis dan GC-MS.
Remazol black B merupakan zat warna reaktif yang banyak digunakan pada industri
tekstil, batik, dan tenun. Pada proses produksi dan pewarnaan, zat warna ini
dapat terbuang ke lingkungan dan mencemari perairan, sehingga diperlukan upaya
untuk memperbaiki lingkungan perairan. Pada pemilihan metode mempertimbangkan
pemilihan bahan elektroda. Timbal dioksida sebagai elektroda dipilih dengan
mempertimbangkan sifat bahan ini dalam sistem eletrolisis, stabil (inert) dan
efek elektrokatalisis yang diharapkan memberikan sinergi pada upaya remediasi
perairan tercemar dengan pendekatan elektrokimia. Penelitian ini bertujuan
untuk mendekolorisasi dan menganalisis larutan sisa elektrolisis untuk
memperoleh konfirmasi produk destruksi. Kajian ini dilakukan dengan
mengelektrolisis larutan remazol black B sebanyak 50 mL dengan potensial 5,5 V
selama 90 menit. Setelah elektrolisis larutan sampel dianalisis dengan
spektrometri UV-Vis. Analisis kualitatif meliputi pengamatan warna larutan
sampel sebelum elektrolisis dan sesudah elektrolisis, dan pengukuran absorbansi
dengan Spektrofotometer UV-Vis. Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengolah
data pengukuran absorbansi pada panjang gelombang maksimum dengan spektrometri
UV-Vis sebelum dan sesudah elektrolisis. Analisis GC-MS dikerjakan pada sampel
setelah ekstraksi. Sebanyak 5 mL larutan sisa elektrolisis ditambah 10 mL
dietil eter kemudian diekstraksi. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan GC-MS. Data riset menunjukkan bahwa larutan zat warna remazol black
B dapat didekolorisasi dengan metode elektrolisis menggunakan elektroda PbO2/Pb
dan PbO2/karbon. Sistem PbO2/Pb memberikan hasil yang lebih efektif dalam
proses elektrodestruksi zat warna remazol black B dibandingkan sistem
PbO2/karbon. Pada temperatur kamar, elektrodekolorisasi sampel remazol black B
menggunakan anoda PbO2/Pb telah berlangsung 100% menjadi CO2, H2O dan/atau
senyawa karbon rantai pendek dan tidak mempunyai gugus kromofor (pemberi
warna), sedangkan elektrodekolorisasi menggunakan PbO2/karbon telah
mendekolorisasi zat warna dengan sempurna dan menyisakan senyawa yang bercincin
benzena yang dapat dihilangkan dengan baik dengan penambahan waktu elektrolisis.
Kata Kunci: elektrolisis,
elektrodekolorisasi/elektrodestruksi, remazol black B, elektroda PbO2,
spektrometri UV-Visible
Penulis: Didik Setiyo Widodo
Kode Jurnal: jpkimiadd090119