HUBUNGAN AKTIVITAS ENZIM DAN KONSENTRASI SUBSTRAT PADA POLA DETEKSI SECARA HPLC HASIL TRANSGLIKOSILASI PINOCEMBRIN OLEH ENZIM SELULASE Trichoderma asperellum LBKURCC1

ABSTRAK: Reaksi  transglikosilasi  pinocembrin  secara  enzimatik  berhasil  dilakukan  menggunakan enzim selulase dari jamur Trichoderma asperellum LBKURCC1, akan tetapi reaksinya kurang  reprodusibel  dan  sulit  dideteksi  secara  HPLC  (High  Performance  Liquid Chromatography)  fase  terbalik  ketika  menggunakan  enzim  selulase  dengan  aktivitas yang  rendah.  Konsentrasi  flavonoid  awal  yang  digunakan  diduga  mempengaruhi  pola deteksi produk transglikosilasi secara HPLC. Pada penelitian ini, reaksi transglikosilasi pinocembrin  dilakukan  menggunakan  enzim  selulase  pekat  dan  CMC  (Carboxymethyl Cellulose)  sebagai  donor  glikosil.  Reaksi  dilakukan  selama  30  jam  pada  suhu  40oC dengan  kecepatan  pengocokan  170  rpm.  Hasil  analisis  HPLC  menunjukkan  bahwa enzim  selulase  dengan  aktivitas  (4,3±0,2)  U/mL  hanya  mampu  melakukan  konversi pinocembrin menjadi bentuk glikosidanya sebesar 1,7% ketika konsentrasi awal substrat pinocembrin 6 mg/mL. Pada konsentrasi substrat ini, terlihat puncak  yang sangat kecil dan hampir luput dari deteksi pada waktu retensi 8,4 menit. Puncak produk pinocembrin glikon  dapat  terdeteksi  sebagai  puncak  yang  lebih  tinggi  pada  waktu  retensi  8,3  menit setelah enzim direaksikan dengan substrat pinocembrin yang memiliki konsentrasi awal 0,6  mg/mL.  Adapun  persen  konversi  dari  0,6  mg/mL  pinocembrin  aglikon  menjadi glikonnya  oleh  selulase  T.  asperellum  LBKURCC1  dengan  aktivitas  (4,3±0,2)  U/mL adalah 4,3%.
Kata kunci: Pinocembrin, selulase, transglikosilasi
Penulis: Fifira Safitri, Titania T. Nugroho, Hilwan Y. Teruna
Kode Jurnal: jpkimiadd150052

Artikel Terkait :