HUBUNGAN AKTIVITAS ENZIM DAN KONSENTRASI SUBSTRAT PADA POLA DETEKSI SECARA HPLC HASIL TRANSGLIKOSILASI NARINGENIN OLEH ENZIM SELULASE Penicillium sp. LBKURCC27
ABSTRAK: Reaksi transglikosilasi naringenin
dilakukan menggunakan enzim
pekat selulase Penicillium sp.
LBKURCC27. Reaksi transglikosilasi naringenin
secara enzimatik berhasil dilakukan
menggunakan enzim selulase
dari jamur Penicillium
sp. LBKURCC27, namun reaksinya
kurang reprodusibel dan
sulit dideteksi secara
HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) fase terbalik
ketika menggunakan enzim selulase dengan
aktivitas yang rendah.
Konsentrasi substrat flavonoid
yang digunakan diduga
mempengaruhi pola deteksi secara HPLC hasil reaksi transglikosilasi naringenin oleh
selulase Penicillium sp. LBKURCC27. Reaksi dilakukan selama 30 jam pada suhu 40°C menggunakan
buffer asetat 0,05 M pH
5,5 dan kecepatan
pengocokan 170 rpm. Carboxymethyl Cellulose
(CMC) digunakan sebagai
donor glikosil. Hasil
analisis HPLC menunjukkan enzim
selulase Penicillium sp.
LBKURCC27 dengan aktivitas (0,670±0,023 U/mL)
tidak mampu melakukan
konversi naringenin menjadi
bentuk glikosida yang terdeteksi
secara HPLC ketika
konsentrasi awal substrat
naringenin 6 mg/mL. Pada
konsentrasi substrat naringenin
0,6 mg/mL, produk
glikosilasi terbentuk dengan
persen konversi sebesar 100%.
Penulis: Puspita Sari, Titania
Tjandrawati Nugroho, Andi Dahliaty
Kode Jurnal: jpkimiadd150055