KORELASI GEOKIMIA MOLEKULER MINYAK BUMI PETAPAHAN-KAMPAR DENGAN SUMUR MINYAK BUMI LANGGAK, PENDALIAN ROKAN HULU, RIAU
ABSTRAK: Minyak bumi
merupakan sumber energi
utama dalam bidang
industri, transportasi dan rumah tangga. Peningkatan kebutuhan
minyak bumi tidak seimbang dengan produksinya, dengan demikian menyebabkan
Indonesia mengalami krisis energi. Salah satu upaya untuk hal tersebut
dengan studi korelasi,
yang merupakan salah
satu metode yang
dapat digunakan untuk menentukan
hubungan genetik antar
sumur minyak. Studi
korelasi dari sumur produksi yang
berada di daerah Petapahan Kampar dengan Langgak dan Pendalian Rokan Hulu belum
pernah dilakukan. Studi korelasi yang dilakukan pada sampel minyak Petapahan, Pendalian,
Langgak memberikan gambaran
tentang hubungan genetik, lingkungan pengendapan,
batuan sumber (source
rock). Sampel minyak
bumi yang baru diangkat
dari sumur minyak
didinginkan terlebih dahulu
sebelum dilakukan analisis geokimia. Sampel minyak mentah dari
sumur minyak Petapahan, Langgak dan Pendalian difraksinasi dengan
kolom kromatografi menjadi
hidrokarbon saturat. Analisis menggunakan kromatografi
gas (GC) dari
fraksi saturat. Berdasarkan
kelimpahan hidrokarbon alifatik, dari
sampel ladang minyak
bumi memiliki rasio
nilai Pr/n-C17 dan Ph/n-C18 yang rendah yaitu 0,44-0,55 dan
0,20-0,26 yang mengindikasikan minyak tersebut berasal dari sumber material
organik tumbuhan tingkat tinggi (terrestrial), dan lingkungan pengendapan
berasal dari lingkungan lacustrine
(danau) memiliki nilai rasio Pr/Ph 2,14
–2,39. Hasil analisis
diagram bintang menunjukkan
sampel minyak lapangan
produksi Petapahan 019, Petapahan 023, Langgak 016 berkorelasi positif, sedangkan sampel minyak Pendalian
03, berkorelasi negatif. Korelasi
positif mengindikasikan bahwa sampel tersebut mempunyai hubungan genetik,
sumber material yang sama dan asal usul yang sama.
Penulis: Rita Marlina, Emrizal
M. Tamboesai, Amir Awaluddin
Kode Jurnal: jpkimiadd150034