PEMANFAATAN LEMPUNG DESA GEMA TERAKTIVASI H2SO4 UNTUK PENINGKATAN KUALITAS AIR GAMBUT
ABSTRAK: Lempung yang
ditemukan di Desa
Gema Kabupaten Kampar
Provinsi Riau yang mengandung banyak
mineral, seperti monmorilonit
tetapi memiliki luas
permukaan rendah sehingga perlu
dilakukan aktivasi. Aktivator
yang digunakan adalah
larutan H2SO4 0,5 M. Adsorben dikarakterisasi dengan XRD, SEM dan FT-IR.
Lempung Gema teraktivasi (LGT) dan
lempung Gema tidak
teraktivasi (LGTT) diaplikasikan
untuk penjernihan air gambut
menggunakan metode batch
dengan variasi waktu
30, 60, 90 dan
120 menit dengan
menganalisis berbagai parameter
air gambut yaitu
bau, warna, pH, kekeruhan, TSS,
TDS, konsentrasi Fe dan efisiensi penurunan warna. Semua nilai yang diperoleh
dibandingkan dengan PERMENKES
RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 “Tentang
Syarat-Syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air”. Lempung teraktivasi
menunjukkan morfologi yang
lebih halus dan
peningkatan luas permukaan dari
10,5813 m2g-1menjadi 15,3337
m2g-1. Hasil yang
didapatkan menunjukkan
adsorpsi yang menggunakan
lempung Gema teraktivasi
lebih bagus daripada lempung Gema
tidak teraktivasi terlihat dari persen efisiensi penurunan untuk semua
parameter. Semakin lama waktu adsorpsi maka semakin banyak
adsorbat yang terserap oleh
adsorben. Waktu maksimum
penyerapan adalah 120
menit. Persen penurunan yang
diperoleh untuk analisis
pH, kekeruhan, TSS,
TDS dan efisiensi penurunan warna berturut-turut
untuk lempung Gema teraktivasi (LGT) adalah
10,03%, 30,98%, 58,59%, 59,28%
and 30,84%. Hasil
statistik menunjukkan variasi
waktu adsorpsi mempengaruhi parameter
yang dianalisis berdasarkan
analisis varians (ANOVA) dan uji
Duncan α= 0,05.
Penulis: Vina Rotua, Akmal
Muchtar, Halida Sophia
Kode Jurnal: jpkimiadd150032