PEMUTIHAN PULP DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA

Abstrak: Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kertas, kebutuhan bahan pemutih juga mengalami kenaikan. Saat ini bahan pemutih yang banyak digunakan adalah senyawa yang mengandung khlor. Senyawa ini sangat tidak ramah lingkungan, oleh karena itu, perlu dicari bahan yang ramah lingkungan untuk menggantikannya. Salah satunya adalah hidrogen peroksida. Pulp dari pohon akasia sebanyak 40 gram kering dicampur dengan 600 ml aquadest dimasukkan dalam kantung plastik dipanaskan dalam water bath. Setelah suhu mencapai 630C, kantung plastik diambil kemudian ditambah hidrogen peroksida sebanyak 4% dari pulp kering dan aquadest sehingga mencapai konsistensi 5%. Campuran dimasukkan kedalam water bath untuk dipanaskan lebih lanjut hingga 2 jam. Hal yang sama dilakukan pada berbagai kadar hidrogen peroksida, waktu dan pH. Pada akhir proses, pulp dipisahkan dengan filtratnya dan dicuci dengan aquades. Filtrat yang diperoleh dianalisa sisa hidrogen peroksidanya. Pulp yang diperoleh dianalisa derajat putih, kekuatan serat serta bilangan kappanya. Maksimum derajat putih yang bisa dicapai adalah 62,1% ISO, bilangan kappa 6,86 dan fiber strength 1,02 kg/15mm yang dicapai pada pemakaian H2O2 16%, pH 11 selama 5 jam. Pencapaian ini hampir sama dengan hasil yang dicapai ketika penambahan H2O2 4%. Ketidak efektifan pemakaian H2O2 disini disebabkan oleh adanya beberapa metal ion yang ada di dalam pulp yang bertindak sebagai katalisator terjadinya reaksi dekomposisi dari H2O2 membentuk oksigen dan air yang tidak efektif dalam memberikan efek terhadap proses pemutihan. Untuk meningkatkan bleach ability dari hydrogen peroksida, perlu dilakukan treatment awal untuk mengeluarkan metal ion dari pulp.
Keywords: akasia, pemutih, hidrogen peroksida
Penulis: Ahmad M. Fuadi, Hari Sulistya
Kode Jurnal: jpkimiadd080080

Artikel Terkait :