PENGARUH SUHU PADA HYDROCRACKING OLI BEKAS MENGGUNAKAN KATALIS Cr/ZAA

Abstract: Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan oli bekas menjadi semakin banyak, yang berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengubah oli bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah satunya adalah membuat bahan bakar cair dari oli bekas. Di dalam oli bekas terdapat rantai karbon yang dapat diubah menjadi hidrokarbon rantai pendek melalui proses hydrocracking menggunakan katalis Cr/ZAA. Proses hydrocracking dilakukan dengan suhu sebagai variabel bebas yaitu 300oC, 350oC, 400oC, 450oC dan 500oC. Variabel tetap yang digunakan adalah volume umpan 40 ml, berat katalis 1 gr, dan laju alir gas hidrogen 20 ml/det. Produk hydrocracking yang dihasilkan diukur kecepatan pembentukan produk dan berat jenisnya, serta dianalisa persen fraksi bensin, kerosin, dan solar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan produksi dan persen fraksi bensin meningkat dengan semakin tingginya suhu, sedangkan persen fraksi kerosin dan solar semakin rendah, dan nilai berat jenisnya tetap, tidak dipengaruhi oleh suhu.
Kata kunci: Oli bekas, bahan bakar cair, hydrocracking, katalis, Cr/ZAA
Penulis: Tri Kurnia Dewi, Meta Mediana, Nopektaria Hidayati
Kode Jurnal: jpkimiadd140327

Artikel Terkait :