PENGARUH WAKTU, TEMPERATUR DAN DOSIS H2SO4 PADA HIDROLISA ASAM TERHADAP KADAR ETANOL BERBAHAN BAKU ALANG-ALANG

ABSTRAK: Polusi dan kegiatan manusia telah merusak komposisi udara yang menyebabkan masalah lingkungan, seperti hujan asam, pemanasan global, efek rumah kaca. Beberapa kegiatan diantaranya terkait pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah menyebabkan kenaikan konsentrasi CO2 dan gas rumah kaca di udara. Salah satu usaha untuk memperkecil masalah tersebut adalah dengan penggunaan biofuel etanol sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil. Alang-alang merupakan tanaman pengganggu yang merugikan. Akan tetapi pada penelitian lebih lanjut, alang-alang tergolong biomassa lignoselulosik yang berpotensi menghasilkan etanol dan prospektif untuk penindaklanjutan studi yang lebih ketat. Banyaknya struktur kimia yang menghalangi kandungan selulosa untuk terfermentasi membuat penambahan tahapan untuk memproduksi etanol dari dalam biomassa lignoselulosa dibandingkan pembuatan etanol dari bahan baku yang mengandung karbohidrat ataupun pati. Tahapan delignifikasi dan hidrolisa merupakan tahap yang sangat mempengaruhi kadar akhir etanol dan yield yang didapatkan. Penelitian ini mengamati dampak dari waktu hidrolisis, temperatur hidrolisis, dan dosis H2SO4 pada proses hidrolisa. Jangkauan variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah pada waktu hidrolisa 45-90 menit, temperatur 115-155oC, dan dosis asam sulfat 0,75-4 %. Hasil substrat dianalisa dengan pendekatan analisa densitas dan perhitungan kadar etanol. Kadar etanol yang dihasilkan rata-rata akan semakin tinggi sampai waktu hidrolisis tertentu (waktu optimum) dan setelah waktu hidrolisis optimum (waktu maksimal) dilewati kadar etanol yang dihasilkan akan menurun. Begitu juga pada parameter temperatur hidrolisis. Diperoleh kadar etanol tertinggi sebesar 8,185 % pada waktu hidrolisis selama 90 menit, temperatur hidrolisis 130oC dan dosis asam sulfat 0,75 %.
Kata kunci: Alang-alang, Selulosa, Hidrolisa asam, Kadar etanol
Penulis: Ir. H. A. Fuadi Ramdja, M.Sc, Rimma Apriana Silalahi, Novaria Sihombing
Kode Jurnal: jpkimiadd100084

Artikel Terkait :