Pengetahuan Masyarakat Desa Ranupani Terhadap Pohon Di Hutan Tropis Pegunungan Tengger-Ranupani
ABSTRAK: Degradasi hutan
tropis di Indonesia
diketahui semakin meluas.
Perkembangan kegiatan masyarakat diketahui sangat
cepat, sehingga menyebabkan
degradasi lahan. Sebuah
upaya untuk melakukan perbaikan ekosistem
hutan tropis melalui
upaya restorasi menjadi
sangat penting dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tumbuhan berkayu
jenis pohon yang dikenali terdapat dihutan
tropis dan dimanfaatkan
serta mengetahui persepsi
masyarakat dalam restorasi
hutan tropis. Metode yang
digunakan yakni metode etnobotani kuantitatif dengan menaksir nilai penting tumbuhan berdasarkan tingkatan
popularitas tumbuhan yang
dikenali dan yang
sering dimanfaatkan oleh masyarakat. Data
dianalisis dengan Relative
Frequency of Citations
(RFC) dan Relative
Importance (RI). Didapatkan 35
spesies tumbuhan yang
disebutkan oleh responden.
Sejumlah 18 spesies
adalah tumbuhan berkayu berhabitus
pohon. Nilai RFC
hasil wawancara tertinggi
adalah pohon cemara (Casuarina junghuhniana)
sebesar 1. Karena
sering digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup, sebagai bahan
bangunan dan kayu
bakar. Nilai RFC
terkecil adalah randu
bacin (Pittosporum moluccanum) sebesar
0,07. Hal ini
disebabkan masyarakat tidak
mengetahui jenis tumbuhan
dan manfaat dari tumbuhan
tersebut. Nilai RI
atau jumlah tumbuhan
yang paling sering
disebutkan tertinggi adalah pohon
cemara (Casuarina junghuhniana)
sebesar 3,56. Sedangkan
untuk nilai RI terkecil adalah randu bacin (Pittosporum
moluccanum) sebesar 0,31. Responden
menyebutkan bahwa tumbuhan di hutan Ranupani sangat penting sebagai
penunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
Penulis: Setyo Ayu Hardyanti,
Luchman Hakim
Kode Jurnal: jpbiologidd140022