Perkembangan sel T CD4 dan CD62L pada Organ Spleen Mencit yang diinfeksi Salmonella typhimurium setelah pemberian Ekstrak Ethanol Daun Polyscias obtusa dan Elephantopus scaber
ABSTRAK: Polyscias obtusa
dan Elephantopus scaber
merupakan tanaman yang
memiliki kemampuan Immunomodulator. Penelitian
menggunakan dua tanaman obat
ini secara bersama
diharapkan dapat diketahui
manfaat sinergis antara kedua tanaman obatini. Penelitian ini dilakukan
menggunakan hewan coba mencit Balb/C
Musmusculusyang diinfeksi dengan bakteri
Salmonella typhi(dosis 108). Treatment diberikansecara oral dari ekstrak
etanol daun Tapakliman dan Kedondong laut dengan perbandingan dosis antara kedua
yaitu (0%:100%; dan50%:50%) dengan dosis awal Elephantopus scaber dan Polyscias
obtuse sebesar 50mg/KgBB. Pembedahan dilakukan pada hari ke-14 dan ke-18
setelah dilakukan injeksi. Sel
limfosit diisolasi dari
organ spleen, dianalisa dengan flowcitometry
dan dianalisa hasil
dengan one way ANOVA
menggunakan SPSS 16.0 dan dilanjutkan uji Tukey. Berdasarkan hasil yang didapatkan bahwa perlakuan
pemberian ekstrak etanol daun Kedondong laut dan Tapak liman menurunkan jumlah relative sel TCD4+
secara signifikan yaitu
sebesar 6,29% dibandingkan
kontrol positif 18,9%,
dan dibandingkan dengan pemberian ekstrak daun tapak liman saja tidak
menurun secara signifikan yaitu sebesar 9.22% hal tersebut menunjukkan adanya
efek imunosupresan dari Tapak liman dan Kedondong laut yang
diberikan bersamaan. Jumlah
relative sel T
CD62L+ menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan pada
perlakuan pemberian ekstrak
etanol daun Kedondong
laut dan Tapak
liman yaitu sebesar 14,19%
dibandingkan kontrol yaitu
5,35%, dan menurun
pada perlakuan pemberian
tapak liman saja, hal ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanoldaun
Kedondong laut dan Tapak liman mempengaruhi proliferasi sel naive
Penulis: Nida Asfi, Moch.
Sasmito Djati
Kode Jurnal: jpbiologidd140057