STUDI AWAL PEMANFAATAN MARKA MOLEKULER RAPD UNTUK PENENTUAN KEBENARAN TIGA KULTIVAR NILAM

ABSTRAK: Budidaya tanaman nilam yang dilakukan di Indonesia umumnya menggunakan stek batang sebagai bahan tanam, karena nilam tidak berbunga. Kultur jaringan merupakan salah satu pendekatan metode yang dapat digunakan untuk perbanyakan dan pemuliaan tanaman nilam. Perbanyakan melalui kultur jaringan memungkinkan terjadinya variabilitas genetik pada planlet yang dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan penanda molekuler untuk menentukan kebenaran suatu kultivar. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh sekuen primer yang spesifik untuk masing-masing kultivar nilam. Tahapan percobaan yang dilakukan antara lain sebagai berikut: Ekstraksi DNA, Amplifikasi PCR, Elektroforesis, Visualisasi. Pada percobaan ini DNA masing-masing kultivar di uji dengan 10 primer RAPD, dan enam kondisi PCR. Pengujian 10 primer dengan 6 enam kondisi PCR untuk mendapatkan sekuen DNA bagi masing-masing kultivar dan kondisi optimum amplifikasi DNA nilam. Hasil percobaan menunjukkan dari 10 primer hanya 2 primer yaitu SW_1 dan SW_5 yang menunjukkan hasil amplifikasi untuk kultivar Lhoksumawe dan Sidikalang. Ke enam kondisi PCR yang telah diuji hanya terdapat dua kondisi optimum untuk mengamplifikasi DNA nilam yaitu kondisi PCR II untuk kultivar Lhoksumawe, dan kondisi PCR III untuk kultivar Sidikalang.
Kata Kunci: Nilam, Planlet, PCR, Marka Molekuler, RAPD
Penulis: Latief, W. dan Amien, S
Kode Jurnal: jpbiologidd140017

Artikel Terkait :