Uji Sitotoksisitas Ekstrak Ethanol 70 % Herba Ceplukan (Physalis angulata Linn.) Terhadap Sel WiDr Secara In Vitro

Abstract: Herba ceplukan (Physalis angulata Linn) merupakan salah satu bahan alam yang digunakanmasyarakat untuk pengobatan tradisional sebagai antikanker. Pada penelitian sebelumnya hasilpengujian ekstrak ethanol 70% herba ceplukan (Physalis angulata Linn.) terhadap Artemia salinaLeach (larva udang) dengan metode Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) diketahui memiliki sifattoksik dengan nilai LC50 sebesar 39,63 μg/ml. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuanmengetahui efek sitotoksisitas ekstrak ethanol 70% herba ceplukan dengan menentukan kadaryang menyebabkan 50% sel mati (LC50) terhadap sel kanker usus WiDr secara in vitro. Herbaceplukan (Physalis angulata Linn) diekstraksi dengan cara maserasi dengan penyari ethanol 70%.Sel kanker usus WiDr diperlakukan dengan ekstrak ethanol 70% herba ceplukan dengan seri kadaryaitu 1000, 500, 250, 125, 62.5, 31.25, 15.125 dan 7.81 μg/ml selama 24 jam. Sebagai kontrolpositif digunakan doksorubisin dengan seri kadar sebagai berikut: 2; 1; 0.5; 0.25; 0.12; 0.06; 0.03dan 0 .01 μg/ml. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menginkubasi sel kanker usus WiDr dengankepadatan akhir sel 2.104 sel / ml persumuran plat kultur. Uji sitotosisitas ini menggunakanmetode perhitungan langsung dengan bantuan alat haemocytometer. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ekstrak ethanol 70% herba ceplukan (Physalis angulata Linn.) mempunyai sitotoksisitassebesar 86,84 ìg/ml terhadap sel kanker usus WiDr yang di atas nilai indikator positif sebagaibahan bersifat sitotoksik yaitu sebesar > 30 ìg/ml. Nilai tersebut juga sangat lebih tinggi biladibandingkan dengan nilai LC50 doksorubisin sebagai pembanding sebesar 0,113 μg/ml.
Kata kunci: buah, herba ceplukan(Physalis angulata), sitotoksisitas, sel WiDr (kanker usus)
Penulis: Ira Djajanegara
Kode Jurnal: jpkimiadd080063

Artikel Terkait :