Analisis dan Perancangan Metode Subnetting: Hybrid Fixed Length Subnet Masking (HFLSM)
ABSTRAK: Dengan melakukan
subnetting, alamat network dapat dipecah menjadi beberapa
blok subnet yang
lebih kecil dengan menyesuaikan kebutuhan
alamat host atau
blok subnet. Terdapat beberapa
metode subnetting yang
dikenal yakni FLSM dan
VLSM. Pada penerapan
contoh kasus pada penelitian ini,
hasil analisis menunjukkan
bahwa penggunaan metode VLSM
dengan presentasi segi
efektif dan efisien sebesar 43%
dibandingkan dengan metode
subnetting FLSM. Dengan contoh
kasus yang sama
akan coba diterapkan suatu teknik
baru yakni AFLSM.
Teknik ini mampu
mengurangi jumlah host yang terbuang lebih baik dibanding VLSM, namun teknik ini
tidak bersifat generik
dan hanya dapat
diterapkan pada beberapa kasus
tertentu. Teknik ini
juga menggunakan pola subnet
mask yang membingungkan
dan tidak sesuai dengan
standard nilai CIDR.
Untuk mengatasi kekurangan yang dialami oleh AFLSM, pada penelitian ini diusulkan suatu teknik baru
yaitu HFLSM. Teknik
HFLSM ini merupakan suatu teknik
hasil gabungan atau
kombinasi dari VLSM
dan AFLSM. Teknik HFLSM
menggunakan pola kalkulasi management pengalamatan
IP seperti AFLSM
namun dengan sedikit penambahan
beberapa rule. Sedangkan
dalam penggunaan subnet mask,
teknik ini menggunakan
pola penggunaan subnet mask
yang dimiliki VLSM
sehingga penggunaan subnet mask
pada alamat IP
tidak akan terjadi overlap antar yang satu dengan yang lain dan sesuai
standard nilai CIDR. HFLSM
lebih bersifat generik
jika dibandingkan dengan AFLSM
karena penerapan HFLSM
dapat dilakukan pada beberapa
contoh kasus yang
berbeda. HFLSM juga memiliki
kemampuan pengurangan alamat
IP yang terbuang atau tidak digunakan, lebih baik daripada VLSM.
Penulis: Daniel S. Bataona, Gloria
Ch. Manulangga
Kode Jurnal: jptinformatikadd140117