DISTRIBUSI DAN POLA SESAR DAERAH KEPALA BURUNG (PAPUA BARAT)

ABSTRAK:  Pergerakan  tiga  lempeng  di  Indonesia,  yakni  lempeng  Asia,  lempeng  Indo-Australia dan  lempeng  Pasifik  menimbulkan  unsur-unsur  tektonik    yaitu  gempa  bumi.  Hampir  seluruh wilayah Indonesia mengalami aktifitas tektonik, salah satu  wilayah  yang mengalami tektonik aktif adalah  daerah  Kepala  Burung,  Papua  Barat.  Daerah  ini  diduga  terdapat  pertemuan  tiga  lempeng tersebut.  Penelitian  geologi  dan  evolusi  daerah  Kepala  Burung  dimulai  beberapa  tahun  lalu  oleh beberapa  peneliti.  Studi  tentang  pergerakan  lempeng  yang  mempengaruhi  Kepala  Burung menjelaskan bahwa lempeng benua Indo-Australia pada saat ini bergerak relatif ke utara sedangkan lempeng  samudera  Pasifik  bergerak  ke  barat-daya.  Deformasi  akibat  tumbukan  oblique  kedua lempeng  ini  terekam  pada  sejarah  tektonik  Kepala  Burung  dan  seluruh  daratan  New  Guinea. Akibatnya  pada  daerah  Kepala  Burung  ini  sering  terjadi  aktifitas  tektonik  hampir  setiap  hari  pada setiap tahunnya. Dari penjelasan geologi tersebut diduga terdapat sesar-sesar aktif yang mana perlu dikaji lebih lanjut mengenai sesar-sesar di daerah Kepala Burung tersebut. Tahapan  penelitian  ini  dilakukan  tiga  tahap.  Pertama,  Data  gempabumi  yang    yang  digunakan adalah  data  sekunder  yang  diperoleh  dari  database  gempa  internasional  yang  dikelola  oleh  United States Geological Services(USGS), dan dari global CMT yang berpusat di Amerika Serikat. Kedua, Dari data global CMT tercatat data-data berupa beach ball, strike, dip, slip/rake-nya sehingga dapat dilihat  mekanisme  sesar.  Ketiga,  Pemetaan  persebaran  gempabumi  dengan  menggunakan  Arcview GIS 3.3. Setelah dilakukan tahap-tahap tersebut kemudian dilakukan analisis data.
Berdasarkan  analisa  data  yang  telah  didapatkan  dari  hasil  penelitian  yang  dilakukan,  disimpulkan bahwa  gempabumi  yang  terjadi  di  daerah  Kepala  Burung  (Papua  Barat)  sebanyak  410  gempa,  dan terdapat  empat  jenis  sesar/patahan  yaitu  sesar  geser,  sesar  naik,  sesar  turun  dan  sesar  oblique. Jumlah  sesar  dari  kejadian  gempabumi  tersebut  adalah  sebagai  berikut  :  Sesar  geser  sebanyak  113 kali,  sesar  naik  sebanyak    142  kali  ,  sesar  turun  sebanyak  89  kali,  sesar  oblique  sebanyak  73  kali. Dari jumlah sesar tersebut yang paling dominan di wilayah penelitian terjadi sesar naik. 
Kata Kunci: Gempabumi, sesar/patahan, focal mechanism
Penulis: Imarotul Muflihah
Kode Jurnal: jpfisikadd140233

Artikel Terkait :