MODEL KEBIJAKAN PENETAPAN INSTITUSI MASJID SEBAGAI SHELTER DALAM SISTEM LOGISTIK BENCANA DI KOTA PADANG

Abstrak: Pantai barat pulau Sumatera merupakan salah satu potensi daerah gempa dan tsunami yang membutuhkan kewaspadaan tinggi dan kesiapan serius. Salah satunya adalah sistem logistik disiapkan bencana. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membagi menjadi 10 kategori logistik  termasuk  tempat  penampungan  sementara. Tujuan dari penelitian  ini  adalah  untuk mempelajari atribut yang harus diperlukan untuk masjid sebagai tempat penampungan bagi korban  gempa  dan  tsunami  di  Padang  dan  memberikan  rekomendasi  kepada  Pemerintah Kota  Padang  untuk  menyiapkan  masjid  sebagai  tempat  berlindung.  Perumusan  masjid atribut  sebagai  kelayakan  penampungan  telah  diperoleh  melalui  kajian  pustaka  dan wawancara.  Atribut  telah  dirumuskan  dalam  bentuk  kuesioner  yang  diisi  oleh  calon pengungsi  dari  gempa  dan  tsunami  di  Padang.  Hasil  kuesioner  telah  digunakan  untuk membangun  Rumah  Kualitas  (HOQ).  Selain  itu,  analisis  SWOT  telah  dilakukan  untuk merumuskan strategi bagi pemerintah daerah dalam upaya memberdayakan masjid sebagai tempat penampungan di Padang.
Penelitian  ini  telah  menghasilkan  14  atribut  kelayakan  masjid  sebagai  tempat  berlindung. Atribut  dibagi  menjadi  tujuh  kategori.  Strategi  yang  hasil  yang  didasarkan  analisis  SWOT memiliki  sembilan  formulasi  yang  terdiri  dari  dua  SO  strategi,  empat  WO  strategi,  dua strategi  ST,  dan  satu strategi  WT.  Pelaksanaan  strategi  ini  diperlukan  tanggung  jawab  dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, LSM, dan pemimpin.
Kata kunci: strategi, logistik, masjid, QFD, analisis SWOT
Penulis: Winny Zilkhalida Hadi, Rika Ampuh Hadiguna
Kode Jurnal: jptindustridd150004

Artikel Terkait :