PELANGGARAN CP UNTUK BAURAN PARTIKEL Bs;d DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TEORI PELANGGARAN FLAVOR MINIMAL
ABSTRAK: Meson
merupakan partikel yang
disusun oleh satu
quark (materi) dan
satu anti-quark (anti-materi) yang terikat gaya nuklir kuat. Ada tiga partikel meson
yang istimewa: meson B, meson D,
dan meson K. Terpisah dari
pembahasan meson D dan
meson K. Meson B merupakan salah
satu bagian dari keluarga partikel hadron yang sampai saat ini masih menjadi
teka-teki oleh para fisikawan partikel.
Salah satu masalah
pada meson B
adalah partikel ini
mengalami pelanggaran CP
pada aat meluruh. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa massanya mengalami bauran atau lebih tepatnya
terdapat nilai asimetri antara
keadaan materi dan
keadaan antimaterinya. Suatu
model atau pendekatan
telah dikembangkan oleh para
fisikawan untuk menyelidiki
sacara teoritis terkait
karakteristik partikel elementer, termasuk
meson B. Model
ini tidak lain
dinamakan pelanggaran flavor
minimal (MFV), yang mana ide dasarnya mengkaji
keadaan suatu materi pada skala energi TeV (Tera electron
Volt). Dengan menggunakan metode
ini, bentuk operator,
bentuk Lagrangian, kehadiran
pelanggaran CP, dan bauran
untuk partikel Bs;d
dalam kerangka kerja
teori pelanggaran flavor
minimal dapat diperoleh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa,
bentuk operator bauran
dapat dikontruksi dari kombinasi kopling
Yukawa MFV, sedangkan
bentuk Lagrangiannya dapat
diperoleh dari bentuk operator bauran yang merupakan
kombinasi linier dari konstanta ci. Jika enam koefisien c1, c2, c3, c4, c5 dan
c6 didapat, maka
harga M12 akan
bisa ditentukan. Dari
enam koefisien operator
ini akan menyebabkan efek
dalam partikel mixing
Bs,d, jika �� ≠0.Untuk
mengetahui ada tidaknya pelanggaran CP
pada kasus ini
bisa dilihat pada
nilai fase, �� −�� + ��. Bila
terdapat suatu pelanggaran CP,
maka nilai fase haruslah �� −�� + ��
≠0. Sebaliknya jika, �� −�� + �� = 0,
maka tidak akan terjadi pelanggaran CP.
Penulis: Moch Bayu dan Erika
Rani
Kode Jurnal: jpfisikadd140240