PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEMINIMASI PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI BESI BETON
Abstrak: Untuk menghasilkan
produk dengan kualitas yang baik pada era globalisasi saat ini, sebuah industri
dituntut untuk memberikan produk yang tidak cacat dan sesuai dengan
spesifikasi. PT. X adalah sebuah industri besi beton dengan berbagai macam
ukuran diameter. Dalam
proses produksinya, PT. X melakukan
pengendalian kualitas dengan menetapkan batas maksimum toleransi
kerusakan sebesar 2%. Namun, dalam pengendalian kualitas tersebut, masih terdapat
produk cacat pada minggu ke-5 dan minggu ke-12 di atas batas toleransi yaitu
sebesar 2,42% dan 2,21%. Penyebab kerusakan produk cacat yang terjadi pada besi
beton diameter 12 mm didominasi oleh overfill sebanyak 48,97% dan scratch
sebanyak 32,93% yang
akan dikualifikasikan
sebagai Critical To Quality (CTQ).
Untuk itu, metode
six sigma ini
digunakan dalam upaya
meningkatkan kualitas produk
besi beton melalui
tahap DMAIC (Define, Measure,
Analyze, Improve dan
Control). Hasil analisis
penelitian menunjukkan bahwa
setelah menggunakan metode six sigma terjadi penurunan nilai DPMO
(Defect Per Million Opportunities) sebesar 33,21% dan terjadi peningkatan nilai
sigma yang semula 2,96 menjadi 3,17. Faktor penyebab utama terjadinya produk
cacat adalah faktor mesin
yaitu adanya trouble
pada rolling mill,
kemudian diikuti faktor
manusia dan faktor
metode sebagai penyebab lain yang membentuk produk akhir.
Penulis: Tantri Windarti
Kode Jurnal: jptindustridd140407