PERBEDAAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KERJA LABORATORIUM DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI ASPEK KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS X SMAN 1 SEYEGAN
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
pembelajaran yang lebih
efektif antara pembelajaran
fisika berbasis kerja laboratorium
dan pembelajaran konvensional
untuk meningkatkan keterampilan
proses dan keterampilan berpikir
kritis siswa. Penelitian dilakukan pada kelas XMIIA di SMAN 1 Seyegan dengan
sub materi gerak lurus (GLB dan GLBB).Sampel pada penelitian ini penelitian ini
adalah 58 siswa kelas XMIIA yang dipilih menggunakan teknik
cluster random sampling
yang kemudian dibagi
menjadi dua kelas.
Kelas pertama diberi perlakuan pembelajaran
fisika berbasis kerja
laboratorium dan kelas
kedua dengan metode
pembelajaran konvensional. Data kemampuan keterampilan proses dan
keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan cara tes yaitu
pre-test dan post-test. Data pre-test
dianalisis untuk mengetahui jenis statistik yang akan digunakan untuk menguji
hipotesis. Data post-test dianalisis menggunakan uji t untuk menguji hipotesis
yaitu mengetahui perbedaan hasil
belajar (keteramilan proses
dan keterampilan berpikir
kritis) antara kelas
eksperimen dan kelas
kontrol. Sedangkan untuk mengetahui
pembelajaran yang lebih
efektif menggunakan ketercapaian
hasil belajar dan normalized gain.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan
kemampuan keterampilan proses
dan keterampilan berpikir kritis
siswa yang mengikuti
pembelajaran fisika berbasis
kerja laboratorium dan pembelajaran konvensional.
Hal ini ditunjukkan
oleh nilai thitung kedua
aspek lebih besar dari ttabel dan p <
0,05. Selain itu, pada kelas eksperimen memiliki ketercapaian hasil belajar
dan normalized gain yang lebih tinggi untuk aspek keterampilan
proses dan keterampilan berpikir kritis. Nilai effect size pada aspek
keterampilan proses adalah 1,22 (tinggi) dan keterampilan berpikir kritis
adalah 0,64 (cukup tinggi). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika
berbasis kerja laboratorium
lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan keterampilan
proses dan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: Pembelajaran fisika, kerja laboratorium,
keterampilan proses, keterampilan berpikir kritis
Penulis: Rulli Aurilia
Oktapina, Insih Wilujeng
Kode Jurnal: jpfisikadd140275