REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X
Abstrak: Perabot kelas
terdiri dari meja
dan kursi, merupakan
fasilitas fisik yang
penting karena aktivitas belajar
siswa banyak dihabiskan
di dalam kelas.
Antropometri merupakan faktor
penting dalam perancangan perabot kelas agar pengguna memiliki sikap duduk yang
baik. Penelitian berlokasi
di salah satu
SD negeri di
Kota Medan. Sikap
duduk siswa tidak nyaman
dengan batang tubuh
membungkuk 12 sampai
30, tinggi kursi
lebih tinggi 1cm sampai
13cm dari tinggi
popliteal siswa, 50% siswa memiliki
posisi bahu terangkat (berkontraksi), dan
jarak baca 100 % siswa
dengan meja kurang
dari 15cm. Penelitian menggunakan Standard Nordic
Questionnaire (SNQ) untuk
mengidentifikasi keluhan yang dirasakan siswa
dan penilaian postur
duduk menggunakan metode
RULA. Keluhan sakit paling
besar pada bagian
leher (22,7%), lengan
bawah (28,22%), bahu
(22,08%), dan punggung (20,25%).
Postur duduk siswa
memiliki skor 6
sampai 7 (diperlukan
tindakan segera dan sekarang
juga). Data antropometri
siswa yang dikumpulkan
yaitu tinggi bahu duduk,
tinggi siku duduk,
tebal paha, panjang
popliteal, lebar bahu,
lebar pinggul, dan panjang
lengan bawah. Data tersebut
diuji dan dilakukan
perhitungan persentil 5th,
50th, dan 95th. Redesain
meja dan kursi
menggunakan prinsip perancangan
ukuran fixed yaitu tinggi duduk kursi dan tinggi meja
diturunkan masing-masing 36% dan 46% dari tinggi yang digunakan. Hasil
redesain menurunkan risiko
postur menjadi level
risiko bernilai 3
dengan kategori diperlukan tindakan
beberapa waktu ke
depan. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambahkan analisis dari segi aspek manufaktur dan
studi kelayakan terhadap hasil redesain.
Penulis: Silvia, A. Rahim
Matondang, Listiani Nurul Huda
Kode Jurnal: jptindustridd140429