VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KALOR UNTUK SISWA KELAS VII
Abstract: Tujuan dari
penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran Fisika dalam bentuk video
pada materi Kalor yang memenuhi kriteria baik dan memaparkan karakteristik
media pembelajaran Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and
Development (R & D) dengan tahapan; (a) analisis potensi dan masalah, (b)
pengumpulan data (c) pembuatan desain, (d) pembuatan produk, (e) validasi
produk, (e) revisi produk, (f) uji coba produk, (h) uji coba pemakaian. Uji
coba produk pada siswa kelas VII SMP N 1 Jaten yang meliputi uji kelompok kecil
dan uji kelompok besar. Jenis data yang diperoleh bersifat kualitatif dan
kuantitatif dengan teknik pengambilan data melalui angket dan wawancara. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Analisis masalah deproleh bahwa siswa menginginkan produk dalam bentuk film
atau video yang memiliki visualisasi tulisan dan gambar nyata, memiliki narasi,
penuh warna, menggunakan bahasa Indonesia, dengan atau tanpa musik pengiring
(dapat menyesuaikan pengguna), dapat digunakan pada VCD player (keping VCD) dan
dapat juga digunakan pada computer atau laptop (keping VCD atau file). Produk
terdiri dari lima video yang berbeda sesuai dengan indikator tujuan
pembelajaran. Produk tersusun dari pembuka (intro), langkah-langkah
pembelajaran, permasalahan, waktu untuk siswa melakukan diskusi dan menampilkan
hasil diskusi, kesimpulan dari permasalahan, dan penutup. Produk video pertama
(pengertian kalor) dilakukan revisi materi dan media sebanyak satu kali. Produk
video kedua (peran kalor), video ketiga (sistem perpindahan kalor), dan video
keempat (identifikasi zat) tidak dilakukan revisi media dan materi. Produk
video kelima (permasalahan tentang perpindahan kaor) dilakukan revisi materi
satu kali dan tidak revisi media. Hasil validasi menunjukkan bahwa produk video
pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dari
aspek materi dan media. Hasil skor penilaian ahli materi 99,5 dan skor
penilaian ahli media 96,89. Penilaian media berkriteria baik juga berdasarkan
penilaian 3 guru dari setiap sekolah yang berbeda. Guru pertama memberikan
persentase 84,8%, guru kedua 70,56%, dan guru ketiga dengan 74,4%. Pengujian
dilakukan terhadap siswa dengan dua tahapan, rincian rata-rata uji kelompok
kecil 82,23% dan uji kelompok besar 77,96%. Dengan demikian secara kualitatif
produk video yang dikembangkan memiliki kriteria baik.
Penulis: Soni Nugroho Yuliono,
Sarwanto, Daru Wahyuningsih
Kode Jurnal: jpfisikadd140362