AKUMULASI DAN DISTRIBUSI LOGAM BERAT PADA VEGETASI MANGROVE DI PERAIRAN PESISIR SULAWESI SELATAN

Abstrak: Tumbuhan mangrove mempunyai fungsi ekologis yaitu dapat menyerap, mengangkut dan menimbun materi yang bersifat toksik yang berasal dari sekitar lingkungan tempat tumbuhnya, salah satunya adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi dan distribusi logam berat jenis Timbal (Pb), Tembaga (Cu) dan Kadmium (Cd) pada vegetasi mangrove di perairan pesisir Sulawesi Selatan. Sampel vegetasi mangrove diambil dari empat lokasi, yaitu sekitar Pantai Tanjung Bunga Makassar, Muara Sungai Tallo Makassar, Teluk Pare-Pare dan Teluk Bone. Distribusi logam berat pada vegetasi mangrove dibagi dalam lima jaringan yaitu, akar napas, akar kawat, daun muda, daun tua dan ranting. Kandungan logam beratdalam sampel diukur dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometric(AAS). Hasil penelitian menunjukkan, akumulasi Pb  terbesar berasal dari sampel vegetasi mangrove di Muara Sungai Tallo yaitu 36,1 ppm, akumulasi Cu terbesar dari  Pantai Tanjung Bunga Makassar 42,8 ppm,  dan akumulasi Cd terbesar dari Muara Sungai Tallo yaitu 29,3 ppm.  Distribusi logam berat pada jaringan vegetasi mangrove  yang paling tinggi, untuk Pb terdapat pada akar kawat yaitu 9,5 ppm, akumulasi logam berat Cd tertinggi terdapat pada jaringan daun muda yaitu 3,1 ppm, sedangkan akumulasi logam berat Cu yang tertinggi terdapat pada jaringan akar kawat yaitu 10,1 ppm. Secara umum, jenis Api-api (Avicennia marina) merupakan  jenis mangrove yang paling besar menyerap logam berat dengan kandungan Pb sebesar 24,2 ppm, Cd sebesar 30, 9 ppm dan Cu sebesar 71,2 ppm.
Kata kunci: logam berat, mangrove, perairan pesisir, Sulawesi Selatan
Penulis: HERU SETIAWAN
Kode Jurnal: jpkehutanandd130185

Artikel Terkait :