Analisis Potensi Interaksi Obat dan Manifestasi Klinik Resep Anak di Apotek Bandung

Abstrak: Potensi terjadinya interaksi obat atau drug-drug interaction (DDI) dalam suatu resep cukup tinggi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun sampai saat ini data ilmiah mengenai interaksi obat di Indonesia masih sangat kurang. Oleh karena itu pada penelitian ini, kami telah melakukan survey di 2 apotek di Bandung terhadap resep anak yang diberikan oleh Dokter Spesialis Anak kemudian dilakukan analisa potensi interaksi obat yang terdapat dalam satu resep serta manifestasi kliniknya. Data yang diambil adalah resep pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa di Apotek A terdapat 33 resep (dari total 155 resep) yang memiliki potensi DDI atau sekitar 21,29% potensi DDI (2 resep memiliki potensi DDI kategori major, 23 resep kategori moderat, dan 8 resep kategori minor) sedangkan di Apotek B terdapat 6 resep (dari total 40 resep) atau 15% yang berpotensi DDI (4 resep kategori moderat dan 2 resep kategori minor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi DDI yang terjadi kurang dari 50% pada resep anak di kedua apotek. Namun hal ini harus mendapat perhatian karena DDI memang seharusnya tidak terjadi pada obat yang diberikan kepada pasien mengingat manifestasi klinik yang disebabkan karena DDI. Lebih dari itu, saat ini pelayanan farmasi klinik yang mengacu pada patient orienteddaripada product oriented. Masih diperlukan studi lebih lanjut terhadap pemberian resep anak di apotek dengan skala yang lebih besar.
Kata kunci: Resep, anak, interaksi obat
Penulis: Melisa I. Barliana, Dika R. Sari, Muhammad Faturrahman
Kode Jurnal: jpfarmasidd130083

Artikel Terkait :