ANALISIS TRANSISI LAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN CITRA PENGINDERAAN JAUH MULTI TEMPORAL

ABSTRACT: Kabupaten Gunungkiduldulu terkenaltandus kering gersang pada tahun 1940-1970-an tetapi kini telah menjadi hijau kembali. Proses ini disebut dengan prosestransisi. Penelitian ini memberikan bukti empirik melalui alat bantu analisis perubahan spasial dan penginderaan jauh yang hasilnya kemudian digunakan untuk memodelkan prosestahapan transisi sebagaimana modelmenurut Mather (1992) dan Hosunuma (2002). Tahapan transisi saat ini menurutmodeltersebutadalah menuju tahap akhir dariproses pertumbuhan.  Yang unik dari proses transisi di wilayah ini adalah model penutupan/penggunaan lahan yang dominan denganbentukpemukiman/pekarangan,sawah tadah hujan dan tegalan/ladang (sesuai SNI7645-2010). Model ini dapat dikatakan merupakan model penyusun ekosistembaru yang terjadi dalam prosestransisi yang berbeda dari model penutupan sebelumnya yang berupa hutan campuran sebagaimana dijelaskan oleh Nibbering (1991). Model ini merupakan bentukkompromi sosial-ekologis hasil proses rehabilitasi saat itu yang dilakukan baikoleh masyarakat maupun oleh Pemerintah Daerah dengan program INPRES Penghijauan  dari Pemerintah Pusat saat itu. Pembelajaran yang menarik dari proses transisi adalah kembalinya lahan bervegetasi menjadi sebuah ekosistembaru di Gunungkidul melaluidominasi penutupan/penggunaan lahan pemukiman (pekarangan), sawah tadah hujan dan tegalan/ladang. Bentuk-bentuk inimerupakan proses kompromi yang menjadi faktor keberhasilan rehabilitasi yang dilakukan saat itu.
Kata kunci: Gunungkidul, transisi hutan, rehabilitasi,perubahan spasial,penginderaan jauh
Penulis: WAHYU WARDHANA, JUNUN SARTOHADI, LIES RAHAYU, & ANDRI KURNIAWAN
Kode Jurnal: jpkehutanandd120092

Artikel Terkait :