EFEK KEMOPREVENTIF DAN ANTIHEMATOTOKSIK MINYAK BIJI JINTEN HITAM (MBJH)

Abstract: Hasil analisis statistik perbedaan rata-rata antar kelompok dengan ANAVA dan post hematoprotektor. Pada kelompok yang mendapatkan MHBJH memiliki per sentase larutan minyak jagung yang diberikan sebagaimana pemberian DMBA Dilakukan mg/kgBB DMBA, 2x/pekan selama lima pekan. Kelompok VIII sebagai Kelompok VII sebagai kelompok sakit hanya diinduksi DMBA 10x20mg/kgbb selama 5 pekan. Pada minggu ketiga kelompok I - VII mulai di induksi dengan 20 tikus Sprague dauley. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus SD. Hewan uji dibagi dalam 8 kelompok yang masing -masing terdiri dari 10 ekor. Kelompok I aktif BJH belum semua diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sehingga diduga dapat menurunkan jumlah netrofil, monosit dan limfosit darah karsinogenik juga terbukti menekan aktivitas sumsum tulang dan spleenosit Senyawa 7,12-DMBA-3,4-diol-1,2 epoksida (DMBA-DE) disamping bersifat kelompok timokuinon (p>0,05). Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah digunakan sebagai komponen jamu dengan berbagai macam indikasi, namun mekanisme kerja kandungan zat induksi 10x20 mg/kgbb DMBA terhadap persentase monosit & netrofil darah tepi (kontrol normal) diberi akuabides dan makanan standar, kelompok II , III dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian MBJH 0.25, 2.5 dan 5 ml/kgbb/hari dan diinduksi DMBA. Kelompok V dan VI sebagai kontrol positif I (diberi timokuinon 50 mg/kgBB) dan sebagai kontrol II (diberi tamoksifen). kelompok kontrol pelarut, hewan uji mendapatkan makan minum standar dan jumlah monosit, netrofil dan limfosit lebih tinggi dari kelompok DMBA. DMBA.
Kata kunci: immunoprotective;kemopreventif;limfosit; monosit; netrofil, maserat heksan biji jinten hitam
Penulis: Akrom, Mustofa Mustofa, Marstyawan, Mubarika
Kode Jurnal: jpfarmasidd130093

Artikel Terkait :