EFEK PELARUT YANG BERBEDA TERHADAP TOKSISITAS EKSTRAK AKAR TUBA (DERRIS ELLIPTICA)
ABSTRACT: Akar tuba (Derris
elliptica) digunakan sebagai racun pada penangkapan ikan air tawar. Rotenon
sebagai bahan aktif dari akar tuba sangat efektif untuk membunuh ikan tetapi
penelitian tentang toksisitasnya masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak akar tuba menggunakan pelarut
etanol, heksan dan akuades dengan menggunakan dua hewan uji yaitu artemia
(Artemia sp.) dan ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 tingkat konsentrasi yang berbeda. Jumlah
rendemen hasil ekstraksi pada pelarut etanol, heksan dan akuades berturut-turut
5; 3,6; 2,5%. Hasil penelitian pada artemia menunjukkan bahwa tingkat
mortalitas 100% pelarut heksan terjadi pada konsentrasi 63 dan 100 mg/l; etanol
100 mg/l dan akuades 1000 mg/l. Hasil
analisis probit pada artemia menunjukkan nilai LC50(Lethal Concentration) 24
jam pada heksan, etanol dan akuades berturut-turut 37,03; 46,77; 307,47 mg/l.
Hasil penelitian pada ikan mas menunjukkan bahwa tingkat mortalitas 100%
pelarut heksan terjadi pada konsentrasi 3,979; 6,30 dan 9,96 mg/l dan pelarut
etanol 9,96 mg/l. Hasil analisis probit pada hewan uji ikan mas menunjukkan
nilai LC50-96 jam heksan dan etanol berturut-turut 3,83 dan 6,85 mg/l. Penelitian
ini diharapkan mampu menjadi data awal untuk penggunaan akar tuba baik untuk
meracuni ikan maupun untuk membius ikan.
Penulis: Oktarinaldi Irawan,
Eko Efendi, Mahrus Ali
Kode Jurnal: jpperikanandd140025