GAMBARAN HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK YANG DIRAWAT DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Abstrak: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ditandai oleh adanya hambatan aliran udara yang irreversibel dan bersifat progresif. Asap rokok, polusi udara, dan infeksi berulang pada saluran napas akan mengaktivasi makrofag alveolus dan melepaskan mediator inflamasi yang merangsang progenitor granulositik dan monositik di sumsum tulang sehingga mempengaruhi hitung jenis leukosit pada darah tepi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit pada pasien PPOK adalah adanya penyakit penyerta. Desain penelitian ini adalah retrospektif deskriptif terhadap data rekam medik 69 orang yang dirawat di bagian paru dan penyakit dalam RSUP dr. M. Djamil Padang. Hasil penelitian menunjukkan pasien PPOK tanpa penyakit penyerta (n=9) memiliki nilai rata-rata hitung jenis basofil 0±0%, eosinofil 1,22±1,2%, neutrofil batang 3,33±2,5%, neutrofil segmen 79,56±9,26%, limfosit 13,67±6,55%, dan monosit 2,22±2,44%. Pada pasien PPOK dengan penyakit penyerta infeksi (n=41) didapatkan nilai rata-rata hitung jenis basofil 0±0%, eosinofil 1,02±1,59%, neutrofil batang 1,98±2,63%, neutrofil segmen 81,07±8,44%, limfosit 12,83±6,68%, dan monosit 3,1±2,71%. Pada pasien PPOK dengan penyakit penyerta non infeksi (n=19) didapatkan nilai rata-rata hitung jenis basofil 0±0%, eosinofil 2,16±5,65%, neutrofil batang 2,16±1,77%, neutrofil segmen 79,0±10,44%, limfosit 14,16±8,03%, dan monosit 2,53±1,87%. Penelitian ini memperlihatkan pasien PPOK tanpa penyakit penyerta, dengan penyakit penyerta infeksi, dan dengan penyakit penyerta non infeksi mengalami neutrofilia dan limfositopenia.
Kata kunci: PPOK, hitung jenis leukosit
Penulis: Revi Sofiana Martantya, Ellyza Nasrul, Masrul Basyar
Kode Jurnal: jpkedokterandd140062

Artikel Terkait :