Kelimpahan dan Keanekaragaman Plankton di Perairan Selat Bali

Abstract: Fitoplankton mempunyai peran sangat penting dalam suatu perairan, selain berada pada dasar rantai makanan sedangkan zooplankton merupakan herbivor pemangsanya. Penelitian mengenai kelimpahan dan keanekaragaman plankton di perairan Selat Bali dilakukan pada musim peralihan II (Nopember 2012) dan musim barat (Pebruari 2013). Penelitian bertujuan untuk mengamati perbedaan kelimpahan dan keanekaragaman plankton pada dua musim angin muson. Sampel air diambil dengan menggunakan water sampler sedangkan sampel plankton diambil secara horisontal dan vertikal  pada kedalaman 1 m dan 20 m dengan jaring plankton Kitahara bermata jaring 20 µm. Hasil pengukuran nutrien pada musim peralihan II memiliki kadar fosfat, nitrat, bahan organik, silikat dan klorofil-a lebih tinggi dibandingkan pada musim barat. Informasi tersebut memperkuat indikasi adanya perpindahan massa air dari lapisan yang lebih dalam ke lapisan yang lebih dangkal. Nutrien fosfat dan nitrat diperlukan untuk mempertahankan fungsi membran sel dan silikia dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel terutama pada diatom. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kelas diatom (Bacillariophyceae) mencapai 95,9 % dari total jenis dan kelimpahan fitoplankton seluruh stasiun penelitian, sisanya berasal dari genus Dinophyceae. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi pada musim peralihan II dengan Rhizosolenia stolterfothii sebesar 51.405 sel.L-1 (80,1%), sedangkan pada musim barat copepoda ditemukan melimpah sebesar 8.178 ind.L-1 (88,3 %). Hasil ini mengindikasikan bahwa dengan kelimpahan plankton yang ditemukan perairan Selat Bali dinilai cukup potensial untuk mendukung kehidupan biota laut pelagis.
Kata kunci: plankton, selat Bali, rhizosolenia stolterfothii, muson
Penulis: Ruly Isfatul Khasanah, Aida Sartimbul, Endang Yuli Herawati
Kode Jurnal: jpperikanandd130193

Artikel Terkait :