PEMANFAATAN BERAS PECAH DAN PENAMBAHAN TEPUNG-TEPUNGAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERUPUK BERAS

ABSTRAK: Kerupuk  beras  merupakan  salah  satu  makanan  kecil  yang  populer  di  Indonesia.  Kerupuk  beras  umumnya dihasilkan  dari  beras  kepala  sehingga  menyebabkan  harga  produk  yang  relatif  tinggi.  Selain  itu,  kerupuk  beras memiliki  tekstur  yang  kasar  sehingga  kurang  disukai  konsumen.  Penelitian  ini  bertujuan  memanfaatkan  beras pecah  untuk   mensubstitusi  beras  kepala  dalam   pembuatan  kerupuk  beras  dan  memformulasi   penambahan tepung-tepungan  lokal  untuk  meningkatkan  kualitas  kerupuk  beras  yang  dihasilkan.  Pada  penelitian  ini  kerupuk beras  dibuat  dengan  mengkombinasikan  2  jenis  beras  (beras  pecah  atau  beras  kepala)  dengan  3  jenis  tepungtepungan lokal (sagu, tapioka, atau MOCAF/modified cassava flour). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kandungan pati (amilopektin), lemak, dan protein bahan baku mempengaruhi karakteristik kerupuk beras.  Kerupuk beras dari beras  pecah  menghasilkan  densitas  kamba,  daya  pengembangan,  kerenyahan,  rasa,  dan  tekstur  yang  lebih  baik dibandingkan  beras  kepala.  Penambahan  sagu  pada  adonan  kerupuk  beras  menghasilkan  karakteristik  daya pengembangan,  warna,  dan  tekstur  kerupuk  beras  lebih  baik  daripada  tapioka  dan  MOCAF.  Kerupuk  beras  hasil kombinasi beras pecah dan sagu menghasilkan karakteristik kerupuk beras terbaik dan disukai konsumen.
Kata kunci: beras pecah, modified cassava flour, kerupuk beras, sagu, tapioka
Penulis: Titi Candra Sunarti dan Michael
Kode Jurnal: jppertaniandd140293

Artikel Terkait :