PENGARUH JUMLAH RUAS CABANG TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK BAMBU HITAM (Gigantochloa atroviolacea)
ABSTRAK: Bambu hitam
(Gigantochloa atroviolacea) merupakan
salah satu jenis
bambu yang dimanfaatkan oleh
masyarakat karena memiliki banyak fungsi.
Upaya yang dapat dilakukan agar keberadaan
populasi bambu tetap
terjaga yaitu dengan
perbanyakan tanaman bambu.
Perbanyakan bambu secara
generatif sulit dilakukan
sehingga diperlukan perbanyakan vegetatif, salah
satunya dengan setek
cabang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah ruas cabang dan
jumlah ruas cabang yang berpengaruh paling baik terhadap persentase hidup
dan pertumbuhan setek
bambu hitam. Rancangan percobaan
yang digunakan dalam penelitian ini a dalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan.
Perlakuan yang diberikan yaitu cabang bambu hitam dengan jumlah ruas 2,
3, dan 4. Selanjutnya, cabang
yang telah disiapkan
ditanam dalam polybag
yang telah diisi media
penumbuh setek berupa
tanah. Variabel-variabel penelitian
yang diamati adalah persentase hidup, jumlah tunas,
panjang tunas, diameter tunas, jumlah daun, dan panjang akar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
jumlah ruas cabang
setek bambu hitam
berpengaruh terhadap panjang tunas
dan jumlah daun.
Cabang bambu hitam
dengan jumlah ruas 4
berpengaruh paling baik
terhadap pertumbuhan setek
cabang bambu hitam
karena memiliki nilai tertinggi
pada panjang tunas (3,84 cm) dan jumlah daun (4,90 helai).
Penulis: Wenty Irvantia,
Indriyanto, dan Melya Riniarti
Kode Jurnal: jpkehutanandd140023