Pengaruh Pelayanan Informasi Obat terhadap Keberhasilan Terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Abstrak: Rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dan kurangnya pemahaman mengenai instruksi pengobatan merupakan permasalahan utama dalam pengobatan DMT2. Ketidakpatuhan pasien terhadap regimen obat hipoglikemik oral yang kompleks serta ketidaktepatan dalam cara dan waktu pengonsumsiannya merupakan barriertercapainya keberhasilan terapi DMT2. Hal ini sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada pasien, khususnya pelayanan informasi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh intervensi pelayanan informasi obat terhadap parameter keberhasilan terapi diabetes yaitu glukosa 2 jam postprandial, HDL dan trigliserida. Penelitian ini merupakan nonrandomized concurrent control trialsecara prospektif. 14 subjek uji direkrut selama 4 bulan selama Mei–Agustus 2013 kemudian dibagi menjadi dua grup. Kedua grup mendapat terapi pengobatan diabetes berupa hipoglikemik oral. Grup intervensi mendapatkan pelayanan informasi obat dan edukasi mengenai diabetes, sedangkan grup kontrol tidak mendapatkannya. Data dianalisis menggunakan uji t independen dengan α 0,05. Walau belum berbeda signifikan, nilai keberhasilan terapi dengan intervensi pelayanan informasi obat pada parameter glukosa 2 jam postprandial, HDL dan trigliserida memberikan hasil yang lebih tinggi 17,01%; 6,73%; dan 6,31% untuk masing-masing parameter dibandingkan terapi tanpa pelayanan kefarmasian tersebut.
Kata kunci: Pelayanan informasi obat, diabetes, obat hipoglikemik oral
Penulis: Widya N. Insani, Keri Lestari, Rizky Abdulah, Salma K. Ghassani
Kode Jurnal: jpfarmasidd130084

Artikel Terkait :