PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAL ARCH SUPPORT TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI PADA KASUS PLANTAR FACIITIS
Abstract: Plantar fasciitis
bisa terjadi sebagai penyakit tersendiri atau berkorelasi dengan underlying
disease lainnya seperti arthritis, ankylosing spondilitis, dan hiperostosis
skeletal idiopatik diffusa. Plantar Fasciitis adalah inflamasi pada fascia
plantar yaitu sebuah ligamen pada arkus kaki. Penyakit ini terjadi ketika
fascia plantaris teregang karena elevasi atau penggunaan berlebihan, cara
berjalan yang salah, atau proses penuaan. Penyakit ini juga sering terjadi pada
orang-orang yang kelebihan berat badan. Metode Penelitian true experimental,
desain two groups pre and post test, alat ukur Visual Analogue Scale (VAS),
Populasi pasien plantar faciitis di Kota Karanganyar usia 40 s.d. 60 tahun,
subyek penelitian 16 perempuan 4 laki-laki yang memenuhi kriteria inklusi,
dibedakan menjadi dua kelompok pengguna medial archsupport dan kelompok kontrol
tanpa menggunakan medial arch support. Hasil uji beda VAS sebelum & sesudah
menggunakan medial arch support pada kelompok perlakuan selama 2 bulan memakai
medial arch support dengan menggunakan uji paired T-test, didapatkan hasil p =
0,000 (p < 0,05 pada α 0.05), ini berarti pemakaian medial arch support pada
kondisi plantar faciitis ada pengaruh yang signifikan. Sedangkan pada kelompok
kontrol, hasil analisis data awal dan akhir penelitian, dengan menggunakan uji
beda pairwise comparisons, pada kelompok kontrol selama 2 bulan tanpa memakai
medial arch support dengan menggunakan uji wilcoxon, didapatkan hasil p = 0,005
(p < 0,05 pada α 0.05), ini berarti keadaan nilai VAS ada pengaruh secara
signifikan saat awal dan akhir penelitian. Uji normalitas pada post kelompok
perlakuan dan kontrol, hasil analisis data awal dan akhir penelitian, dengan
menggunakan uji beda shapiro wilk, didapatkan hasil p = 0,170 (p > 0,05 pada
α 0.05), ini berarti keadaan nilai VAS tidak ada pengaruh secara signifikan
saat awal dan akhir penelitian pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok
kontrol di dapatkan hasil p = 0,803 ini berarti keadaan nilai VAS tidak ada
pengaruh secara signifikan saat awal dan akhir penelitian. Karena data
berdistribusi normal sehingga di lakukan uji independent T-test dan di peroleh
p = 0,000 (p < 0,005).
Penulis: Marti Rustanti,
Sugeng Dwi Wahyu
Kode Jurnal: jpkesmasdd140049