Perbandingan Komplikasi Malunion pada Pasien Fraktur Humerus Pasca Terapi Operatif dan Non-Operatif di RS Bina Sehat

Abstrak: Fraktur pada humerus merupakan salah satu jenis fraktur yang cukup sering terjadi. Kasus fraktur diafisis humerus 1,2 % dari semua kasus fraktur. Penatalaksanaan pada fraktur batang humerus dapat digunakan dua pilihan yaitu tindakan operatif dan konservatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan komplikasi malunion pada pasien dengan tindakan operatif dan konservatif. Penelitian dikerjakan dengan melakukan observasi pada pasien di RS Bina Sehat. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok operatif dan non operatif. Kedua jenis  kelompok  akan  diperiksa  berupa  pengukuran  panjang  humerus  yang  pernah  fraktur dibandingkan sisi kontralateralnya, kemampuan rotasi  interna, kemampuan rotasi eksterna, serta inspeksi untuk melihat ada angulasi atau tidak. Hasil uji statistik menyatakan selisih pemendekan  humerus  dari  kedua  kelompok  sampel  mencapai  0,873  cm.  Lalu  selisih kemampuan  rotasi  interna  mencapai  11,4710.  Sedangkan  selisih  dari  kemampuan  rotasi eksterna mencapai 16,6080. Lalu hasil statistik untuk uji penilaian angulasi menunjukan terdapat perbedaan signifikan antara hasil inspeksi pasien kelompok sampel operatif dan non operatif. Sehingga dapat disimpulkan  terdapat perbedaan signifikan komplikasi malunion dari kedua kelompok.
Kata kunci: fraktur humerus, tindakan operatif, tindakan non operatif, malunion
Penulis: Alfonsus Mario Eri Surya Djaya, Muhamad Hasan, Erfan Efendi
Kode Jurnal: jpkesmasdd140065

Artikel Terkait :