PERBEDAAN HALF SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT DAN KELINCAHAN
Abstrak: latihan half squat
jump, latihan knee tuck jump, daya ledak otot (vertical jump, lompat jauh tanpa
awalan) kelincahan. Permainan olahraga seperti bola basket, bola voli,
badminton, dan atletik terutama pada nomor lompat membutuhkan kemampuan
lompatan yang tinggi dan kelincahan untuk mencapai keberhasilan. Salah satu
kemampuan lompatan yang dibutuhkan adalah vertical jump dan lompat jauh tanpa
awalan. Faktor yang mempengaruhi kemampuan vertical jump, lompat jauh tanpa awalan
dan kelincahan adalah daya ledak otot tungkai. Latihan half squat jump dan knee
tuck jump merupakan latihan yang bertujuan untuk itu. Jenis penelitian ini
dengan menggunakan metode two group pre test and post test design dengan jumlah
subyek 38 (n=38) mahasiswa DIV Fisioterapi semester IV yang memenuhi kriteria
penelitian, dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I diberi latihan half squat jump.
Kelompok II diberi latihan knee tuck jump. Masing-masing diberikan perlakuan
selama 6 minggu.
Kata kunci: latihan half squat
jump, latihan knee tuck jump, daya ledak otot (vertical jump, lompat jauh tanpa
awalan) kelincahan
Penulis: Sukadarwanto, Budi
Utomo
Kode Jurnal: jpkesmasdd140053

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2014
- Analisis determinan ketersediaan dokter spesialis dan gambaran fasilitas kesehatan di RSU pemerintah kabupaten/kota Indonesia (analisis data rifaskes 2011)
- Integrasi bidan praktek swasta dalam program kesehatan ibu dan anak puskesmas: studi kasus implementasi jampersal di pelayanan primer
- Durasi tidur, asupan energi, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada tenaga kesehatan puskesmas
- Risk factors of low peak bone mass in Indonesian women
- Prevalensi kasus dehidrasi pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada
- Pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil terhadap berat lahir bayi
- Batasan indeks massa tubuh dan lingkar perut diabetesi di Indonesia untuk prediksi abnormalitas kadar HDL-kolesterol dan tekanan darah
- Pengaruh taburia terhadap status anemia dan status gizi balita gizi kurang
- Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan
- Penerapan algoritma proses asuhan gizi terstandar berbasis skrining gizi
- Pola makan, obesitas, dan frekuensi serangan pada pasien artritis gout
- Pengaruh suplementasi serat Psyllium husk dan diet rendah kalori seimbang terhadap berat badan, kadar kolesterol high-density lipoprotein, dan trigliserida serum pada obes I
- Faktor risiko dan asupan isoflavon pada pasien kanker payudara
- Efek pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinesis (L) O. Kuntze) var. Assamica terhadap total lemak tubuh dan profil lipid wanita dewasa overweight dan obesitas
- Pola makan suku asli Papua dan non-Papua sebagai faktor risiko kejadian hipertensi
- Pemberian jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan asupan energi pada ibu hamil trimester pertama
- Kejadian malaria dan status gizi balita di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat
- Pengaruh pemberian pangan antioksidan terhadap kadar malondialdehid plasma mahasiswi penyuka gorengan
- Sanitasi, infeksi, dan status gizi anak balita di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
- Konflik peran kerja-keluarga pada ibu bekerja terhadap perilaku obesogenis anak sekolah dasar
- Faktor risiko sarapan pagi dan makanan selingan terhadap kejadian overweight pada remaja sekolah menengah atas
- Asupan zink dan magnesium makanan dengan disfungsi ereksi pada penderita sindrom metabolik
- Efek hipoglikemik tepung komposit (ubi jalar ungu, jagung kuning, dan kacang tunggak) pada tikus diabetes induksi streptozotocin
- Keefektifan ekstra putih telur terhadap peningkatan albumin dan penurunan IL-1β pada pasien tuberkulosis dengan hipoalbuminemia
- GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN HUBULO GORONTALO