PERLINDUNGAN RUANG JELAJAH BANTENG DALAM KESENJANGAN SISTEM KAWASAN KONSERVASI DI KABUPATEN BANYUWANGI PROPINSI JAWA TIMUR

ABSTRACT: Kawasan konservasi memiliki peranan yang penting dalamkonservasi keanekaragaman hayati. Namun banyak keanekaragaman hayati yang belum terlindungidalam sistem kawasan konservasi yang ada. Tulisan ini memaparkan kesenjangan sistem kawasan konservasi terhadap perlindungan ruang jelajah banteng (Bos javanicus) yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan serta strategi untuk pemenuhannya. Penelitian dilakukan di wilayah antara kawasan Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo,Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Kajian dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kesenjangan (gap analysis) yang dikembangkan oleh Scott dkk(1987). Persebaran banteng dipetakan dan ditumpang susunkan dengan kawasan konservasi yang ada menggunakan aplikasi perangkat lunak ArcGIS 10.1. Kebijakan publik dan mekanismepasar yang terkait dengan perlindungan kawasan dan keanekaragaman hayati dikaji untuk melihat peluang bagi perlindungan ruang jelajah banteng yang tidak terlindungi dalamsistemkawasan konservasi yang ada. Ruang jelajah banteng di wilayah Banyuwangibagian  selatan mencakup juga wilayah di luar kawasan Taman NasionalAlas Purwo dan Taman NasionalMeru Betiri. Bukti kehadiran banteng dijumpaidi wilayah kelola Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan juga wilayah pemukiman masyarakat. Alokasi kawasan lindung dalam RTRW Kabupaten Banyuwang 2012-2032 meskipun sudah merupakan perluasan dari cakupan kawasan konservasi namun masih tidak mencukupi bagi perlindungan ruang jelajah banteng di Kabupaten Banyuwangi. Upaya konservasi keanekaragaman hayati berbasis mekanisme pasar lebih berpotensi untuk melindungipenggunaan ruang jelajah banteng di kawasan antara Taman Nasional AlasPurwo dan Taman Nasional Meru Betiri.
Kata kunci: Kesenjangan kawasan konservasi, ruang jelajah Banteng, Banyuwangi, Rencana Tata Ruang Wilayah, Kawasan BernilaiKonservasi Tinggi
Penulis: MUCH. TAUFIK TRI HERMAWAN, M. BAIQUNI, & M. ALIIMRON
Kode Jurnal: jpkehutanandd120093

Artikel Terkait :