PERSEPSI MAHASISWA, DOSEN DAN BIDAN PEMBIMBING TENTANG MODEL PEMBELAJARAN KLINIK KEBIDANAN YANG IDEAL
ABSTRAK: Banyaknya lulusan
bidan saat ini dibarengi dengan isu kurangnya kompetensi lulusan yang sering
dikaitkan dengan kualitas pembelajaran klinik. Pembelajaran klinik dengan model
beban kasus saat ini mengalami berbagai kendala dalam implementasinya.
Pengalaman dalam implementasi model pembelajaran klinik yang dirasakan oleh
mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing klinik memberikan kontribusi terbesar
untuk pengembangan strategi pembelajaran klinik yang efektif dalam pendidikan
kebidanan.
Tujuan: Untuk menggali pendapat mahasiswa kebidanan, dosen dan bidan
pembimbing tentang model pembelajaran klinik kebidanan yang ideal untuk
pencapaian kompetensi asuhan kebidanan oleh mahasiswa.
Metode: Penelitian kualitatif melalui diskusi kelompok terfokus (DKT).
Dengan menyeleksi secara acak, penelitian ini melibatkan 32 orang dari 76
mahasiswa tingkat akhir, 14 dosen dan 13 bidan pembimbing klinik yang terlibat dalam
program praktik klinik Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali tahun 2013-2014.
Ada 4 kelompok mahasiswa, 2 kelompok dosen dan 2 kelompok bidan pembimbing
klinik. DKT dilakukan melalui 3 sesi yang berbeda antara kelompok mahasiswa,
dosen dan bidan pembimbing. DKT difasilitasi oleh peneliti sendiri dibantu 3
orang tenaga penelitian. Analisis data menggunakan software Atlas.Ti 6.1, untuk
melakukan proses koding dan kategori dari transkrip verbatim.
Hasil dan Pembahasan: Ada 6 tema yang dihasilkan dari DKT untuk menggali
persepsi mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing tentang model pembelajaran
klinik kebidanan yang ideal yaitu : “target kasus”, “durasi praktik klinik”,
“penempatan klinik”, “bimbingan klinik”, “dokumentasi laporan”, dan “penilaian
praktik klinik”. Dari ke-6 tema yang muncul, menunjukkan bahwa model
pembelajaran klinik kebidanan yang ideal sebaiknya memperhatikan
komponen-komponen tersebut yang dirancang dengan baik dalam persiapan praktik klinik.
Model pembelajaran klinik kebidanan yang ideal diharapkan lebih mengutamakan
kualitas dibanding kuantitas terutama usulan untuk menurunkan target kasus.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa, dosen
maupun bidan pembimbing klinik mengusulkan model pembelajaran klinik yang lebih
mengutamakan kualitas daripada kuantitas untuk mencapai kompetensi asuhan
kebidanan. Mereka mengusulkan agar pembelajaran kinik kebidanan dengan
menggunakan model beban kasus yang disesuaikan kebutuhan masing-masing
mahasiswa, yang sejalan dengan filosofi kebidanan dengan memfasilitasi asuhan
kebidanan berkelanjutan.
Kata Kunci: pembelajaran
klinik kebidanan, asuhan kebidanan, praktik klinik, persepsi mahasiswa dan
bidan pembimbing klinik
Penulis: Yanti, Ova Emilia,
Mora Claramita
Kode Jurnal: jpkedokterandd140017