PRAKIRAAN KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TEGAKAN JATI PLUS PERHUTANI (JPP)DI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN RANDUBLATUNG

ABSTRACT: Pasca keberhasilan penelitian dan pengujian bahan pertanaman yang dihasilkan daripemuliaan tanaman jenis jati, Perum Perhutani telah menetapkan bahan pertanaman dengan materi genetikunggul yang disebut dengan Jati PlusPerhutani (JPP) digunakan dalam skala operasional menggantikan bahan pertanaman jatiyang sudah ada sebelumnya. JPP  diharapkan memiliki produktivitas lebih tinggi sehingga pada umur dauryang pendek dapat menghasilkan volumekayu yang sama dengan jati daurpanjang yang selama ini menyusun tegakan. Pembangunan tegakan JPP merupakan kegiatan investasi dengan menggunakan sejumlah faktor produksiuntuk menghasilkan manfaat di waktu mendatang dan oleh karenanya diperlukan evaluasi finansial untukmengetahui apakah kegiatan tersebut memberikan harapan keuntungan komersial (commercial profitability).  Penelitian ini bertujuan untukmengevaluasi proyek pembangunan tegakan JPPdari aspek finansialdengan menggunakan model daur berkelanjutan atau yang dikenal dengan Model Faustmann atau Nilai Harapan Lahan. Panjang daur tegakan jati dianalisispada umur 20 tahun sebagaimana rancangan JPP sebagai tanaman jati berdaur pendek.Estimasivolume kayu tebangan penjarangan dan tebangan akhir daurmenggunakan rekonstruksi model pertumbuhan dan hasil tegakan jati yang dikembangkan oleh Suprijadi (2010)yaitu kemiripan model pertumbuhan JPP dengan modelpada tabel tegakan jati WvWBonita V dan model pertumbuhan jati daurpendekdi Costarica yang dikembangkan oleh Perez (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan tegakan jatiberdaurpendekdengan menggunakan bahan pertanaman JPP secara finansial layak untukdilaksanakan. Nilai Harapan Lahan dari sebidang lahan yang ditanami dengan tegakan  JPP  adalah sebesarRp  10.162,656/Ha.  Analisis kepekaan menunjukkan bahwa profitabilitaspembangunan  JPP  relatif kuat terhadap perubahan yang tidak dikehendaki di masa mendatang seperti penurunan produksi, harga produk dan kenaikan biaya pembangunan tegakan.
Kata kunci: jati plus Perhutani, daur pendek,keuntungan komersial, daur berkelanjutan, nilai harapan lahan
Penulis: SLAMET RIYANTO
Kode Jurnal: jpkehutanandd120094

Artikel Terkait :