PRODUKSI ANTIBIOTIKA SECARA FERMENTASI DARI BIAKAN MIKROORGANISME SIMBION RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii
Abstract: Antibiotika merupakan
bahan baku obat yang sangat memegang peranan penting dalam menanggulangi
penyakit infeksi di Indonesia. Pemakaian antibiotik yang kurang terkontrol
menyebabkan timbulnya resistensi mikroba patogen terhadap antibiotik sehingga
penemuan antibiotik baru yang memiliki khasiat farmakologik sangat diperlukan.
Kebanyakan antibiotik yang telah digunakan saat ini merupakan hasil isolasi
alami dari tanah atau perairan. Penelitian ini dimaksudkan untuk skrining
mikroorganisme penghasil antibiotika dari sumber bahan alam Indonesia,
khususnya rumput laut Eucheuma cottonii asal perairan Takalar. Isolasi bakteri
dilakukan dengan metode tuang menggunakan medium Marine agar, dilanjutkan
dengan pemurnian menggunakan metode gores sebelum dilakukan proses produksi melalui
fermentasi. Uji aktivitas antimikroba dilakukan terhadap supernatan hasil
fermentasi menggunakan metode difusi agar pada medium Muller Hinton agar untuk
bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian
isolasi bakteri simbion dari rumput laut Eucheuma cottonii diperoleh 3 isolat
bakteri yaitu EC-1, EC-2 dan EC-3. Hasil uji antagonis menunjukkan bahwa setiap
isolat dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji. Berdasarkan dari hasil
uji aktivitas dalam menghambat mikroorganisme patogen, isolat EC-2
memperlihatkan potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai mikroorganisme
penghasil antibiotika. Coloni EC-2 berbentuk lonjong dengan warnaputih. Produk
isolat bakteri simbion EC-2 memperlihatkan daya hambat rata-rata terhadap Escherichia
coli sebesar 9.43 mm dibandingkan dengan antibiotika kloramfenikol baku pada
konsentrasi 30 ppm yang memiliki daya hambat 7,32 mm. Uji aktifitas dari produk
isolat bakteri simbion EC-2 juga memperlihatkan hasil yang serupa dengan baku
antibiotika ampisilin pada konsentrasi 30 ppm terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dengan daya hambat masing-masing sebesar 6,21 mm dan 6,25 mm. Pengamatan
mikroskopik dan uji pewarnaan memperlihatkan bahwa isolat EC-2 terdiri atas
bakteri coccus gram negatif yang berbentuk lonjong. Isolat ini dapat
menggunakan galaktosa sebagai sumber karbonnya.
Penulis: Tadjuddin Naid,
Syaharuddin Kasim, Asnah Marzuki, Sumarheni
Kode Jurnal: jpfarmasidd130048