Respon Limfosit T Sitotoksik Pada Gingivitis Setelah Pemberian Kurkumin
Abstrak: Gingivitis adalah
bentuk penyakit periodontal
yang paling umum
dijumpai di masyarakat. Gingivitis disebabkan oleh
bakteri plak pada subgingiva yang salah satunya adalah bakteri Porphyromonas
gingivalis.Kurkumin mampu menekan jumlah dan respon limfosit T sitotoksik melalui
penekenan pada IL-1, IL-2, IL-12, dan TNF. Variabel yang diamati dalam
penelitian ini adalah jumlah dan respon limfosit T sitotoksik pada gingiva
tikus wistar jantan. 16 ekor tikus Wistar
jantan dibagi menjadi
dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan
perlakuan. Untuk menyebabkan
gingivitis kelompok kontrol dan perlakuan diinjeksi dengan bakteri P. gingivalis dengan konsentrasi 3x108
CFU sebanyak 0,02 ml pada sulkus gingiva rahang atas kiri selama 2 hari.
Kelompok kontrol diberi PBS dan kelompok perlakuan di beri kurkumin dengan
dosis 0,03 mg/g BB secara intragastricyang dimulai dari hari ke-2 setelah
induksi P. gingivalis. Dekaputasi dilakukan pada hari ke-3 (72 jam pasca
induksi P. gingivalis) dan hari ke-5, dilanjutkan dengan pengambilan, fiksasi,
pemrosesan jaringan sampai menjadi preparat dengan pewarnaan HE dan IHC. Hasil
menunjukkan bahwa tidak terdapat limfosit T sitotoksik pada kelompok kontrol dan
perlakuan, tetapi ditemukan adanya limfosit pada pewarnaan HE yang di duga
adalah limfosit T memory (CD45).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan metode pewarnaan IHC tidak
terdapat perbedaan jumlah limfosit T sitotoksik pada kelompok kontrol dan
perlakuan tetapi ditemukan adanya limfosit pada pewarnaan HE yang diduga
limfosit T memory serta terdapat
gambaran klinis kemerahan dan pembengkakan sampai hari ke-3 dimana gingiva pada
kelompok kontrol lebih kemerahan dibandingkan dengan kelompok perlakuan dan
telah terjadi penyembuhan pada
hari ke-4 sampai
hari ke-5 pada
kelompok kontrol maupun perlakuan.
Penulis: Ni Putu Meilisa
Nitawati, Dwi Merry Christmarini Robin, Mei Syafriadi
Kode Jurnal: jpkesmasdd140071