Sebaran kandungan CO2 terlarut di perairan pesisir selatan Kepulauan Natuna
Abstrak: Siklus biogeokimia
yang terjadi pada ekosistem pesisir dapat mempengaruhi kualitas perairan dan berfungsi
sebagai penunjang keberlanjutan dan kesuburan perairan. Karbondioksida adalah
salah satu parameter penting dalam siklus biogeokimia di perairan pesisir baik
berupa DIC (Dissolved Inorganic Carbon) di dalam air maupun berupa TOC (Total
Organic Carbon) di dalam sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sebaran kandungan CO2 terlarut di perairan pesisir selatan Kepulauan Natuna.
Pengukuran insitu dilakukan terhadap beberapa parameter kualitas air baik
fisika (temperatur dan kecerahan) maupun kimia (DO, pH dan salinitas). Metode
titrasi Giggenbach digunakan untuk analisis DIC di laboratorium LIPI, sedangkan
TOC dalam sedimen dianalisis di laboratorium Proling, IPB. Kualitias air di
perairan pesisir selatan Kepulauan Natuna secara umum masih berada dalam
kondisi baik berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun
2004. Hasil penelitian menunjukan sebaran spasial parameter kandungan CO2
dengan kandungan DIC berkisar antara 1,9-2,3 mol/kg, sedangkan kandungan TOC
perairan berkisar antara 0,25-1,19 g/kg. Sebaran sedimen didominasi oleh pasir,
pasir lanau, lanau pasiran dan terumbu karang yang berpotensi besar menyimpan
karbon organik didalam sedimennya dan mengindikasikan kesuburan perairan
pesisir selatan Kepulauan Natuna tergolong baik.
Penulis: August Daulat,
Mariska Astrid Kusumaningtyas, Rizki Anggoro Adi, Widodo Setiyo Pranowo
Kode Jurnal: jpperikanandd140064