DANA ASPIRASI DPR RI DALAM PERSPEKTIF PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ABSTRAK: Dalam era
reformasi dewasa ini
kecenderungan orang/masyarakat bebas untuk
berbicara, bebas untuk
berekspresi, dan bebas
mengkritik pemerintah. Berbicara
atau mewacanakan sesuatu, ketika yang menyampaikannya seorang pejabat
Negara sudah barang
tentu akan menjadi
perhatian bagi masyarakat. Salah
satunya, ketika anggota
DPR RI dari
Partai Golongan Karya (Golkar) mewacanakan
dana aspirasi untuk
tiap anggota dewan
sebesar Rp 13 milyar
ternyata menuai tanggapan
negatif dari masyarakat.
Barangkali suatu kewajaran, masyarakat bereaksi negatif terhadap wacana
yang digulirkan. Dilihat dari sudut pandang
ketatanegaraan, DPR sebagai
lembaga legislatif merupakan lembaga pembuat
undang-undang dan sebagai
pelaksana undang-undangnya adalah pemerintah
(eksekutif). Artinya, ketika
seorang Dewan melaksanakan anggaran tersebut
untuk kepentingan pembangunan
yang berada di
daerah pemilihannya, jelas akan
menyalahi dan bertentangan
dengan fungsi dan wewenang
sebagaimana tersebut di
atas. Dana aspirasi
dilihat dalam pembangunan
nasional, menurut penulis memiliki kaitan dengan pendapat Bintoro Tjokroamidjojo (1978:189-191) mengenai
“Unsur-unsur Perencanaan Pembangunan yang
Kontinu”. Yaitu, 1)
sifat rencana itu
sendiri sebagai dasar pelaksanaannya sudah
mengandung ciri-ciri yang
berorientasi pada pelaksanaan; 2) perencanaan
tetap mengandung unsur
kontinuitas dan fleksibilitas; 3) mengusahakan perencanaan
dapat seoprasional mungkin;
4) adanya sistem pengendalian pelaksanaan
pembangunan yang mengusahakan
keserasian antara pelaksanaan dan
perencanaan; dan 5)
Bagi proses penyesuaian
kembali rencana dan pelaksanaannya serta
bagi pengendalian pelaksanaan,
diperlukan adanya sistem
pelaporan dan evaluasi.
Penulis: Koko Enang
Kode Jurnal: jpsosiologidd110148

Artikel Terkait :
Jp Sosiologi dd 2011
- PENGELOLAAN AIR DIKALANGAN PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG: PEMBELAJARAN DARI TINGKAT LOKAL
- PERAN MASYARAKAT MADANI DALAM MENGURANGI STIGMA DAN DISKRIMINASI TERHADAP PENDERITA HIV & AIDS
- FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTVITAS PEKERJA SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN
- PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PUSKESMAS: ISU DAN TANTANGAN
- PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN TERUMBU KARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
- PERGESERAN SEKTOR EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI JAWA TIMUR
- PENGARUH TENAGA KERJA ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA: SUATU TINJAUAN LITERATUR
- OUTSOURCING DALAM PERSPEKTIF PEKERJA DAN PENGUSAHA
- RESISTENSI TERHADAP PRAKTIK DOMINASI KEKUASAAN DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN USIA DINI: STUDI KASUS SEKOLAH 'AIZIF AH' DI YOGYAKARTA
- DINAMIKA TENAGA KERJA PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN
- SSM, SEBUAH PENDEKATAN HOLISITIK UNTUK KEGIATAN AKSI (LEARNING FOR ACTIONS)
- SOSIALISME, POSMODERNISME: TIMBANGAN AKAL UMMATAN WASATHAN
- TRANSFORMASI PERILAKU KEAGAMAAN (Analisis Terhadap Upaya Purifikasi Akidah Melalui Ruqyah Syar'iyah Pada Komunitas Muslim Jember)
- FESTIVAL JOGOKALI: Resistensi Terhadap Penggusuran dan Gerakan Sosial-Kebudayaan Masyarakat Urban
- PERUBAHAN POLA HUBUNGAN KIAI DAN SANTRI PADA MASYARAKAT MUSLIM TRADISIONAL PEDESAAN
- PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN BORONGAN DI RUMAH: Sebuah Alternatif Pengentasan Kemiskinan Di Perkotaan
- PEREMPUAN DI DPRD JAWA TIMUR 2009-2014
- PESANTREN DAN PERUBAHAN SOSIAL
- PEMETAAN DAN RESOLUSI KONFLIK (Studi Tentang Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo)
- Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa
- Peran Filantropi dalam Pengentasan Kemiskinan di dalam Komunitas Lokal
- Relijiusitas dan Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Industri
- PENGAJARAN BAHASA YANG BERKARAKTER KEBANGSAAN DAN BERPERSPEKTIF MULTIBUDAYA DALAM ERA GLOBALISASI
- KATA-KATA SERAPAN BAHASA ACEH DARI BAHASA ARAB: Analisis Morfofonemis
- PENYEBAB ECONOMIC EXPOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA