DASAR-DASAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI KONFLIK PADA MASYARAKAT DESA PANTURA JABAR

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah  mengetahui  apa prasyarat kondisi konflik  dan dasar-dasar  konflik;  Bagaimana  keterkaitan  nilai sosial budaya  atau tradisi  dengan  terjadinya    konflik  antar warga  dan resolusi konflik.  Metode penelitian adalah  studi kasus pendekatan kualitatif; Informan diambil secara purposive.  Hasil penelitian :  Prasyarat kondisi yang mencukupi (sufficiency condition)  konflik  yaitu: Pertama  tradisi  minuman keras  sebagai  simbol  hiburan hajatan, yang  terlembagakan melalui kesenian tradisional. Kedua, akibat tingginya sensitivitas pribadi, krisis identitas dan harga diri yang menuntut perhatian. Dasar-dasar  terjadinya  konflik adalah adanya  perbedaan  atau kontradiksi orientasi nilai sosial dan degradasi pemaknaan nilai sosial budaya dan upacara tradisi. Nilai sosial budaya (tradisi ritual dan seni) memiliki potensi sebagai modal sosial perdamaian karena sifatnya dapat memotivasi dan menumbuhkan perdamaian serta kondusif menggalang dan menumbuhkan kerjasama, tanggungjawab, penyelesaikan masalah bersama, meluaskan jaringan hubungan sosial, rasa solidaritas sosial dan kejujuran.  Pemerintah dan masyarakat harus menumbuhkan nilai sosial budaya damai dan harmoni dengan  sistem  kondusif  yang mengaktualisaskan dan merevitalisasi  seni dan  upacara  tradisional melalui  pencerahan  rasional, logis dan agamis serta professional.
Kata kunci: Dasar Dasar Konflik , Resolusi Konflik
Penulis: M.Munandar Sulaeman
Kode Jurnal: jpsosiologidd100107

Artikel Terkait :

Jp Sosiologi dd 2010