DASAR-DASAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI KONFLIK PADA MASYARAKAT DESA PANTURA JABAR

ABSTRAK: Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  mengetahui  apa  prasyarat  kondisi konflik  dan  dasar-dasar  konflik;  Bagaimana  keterkaitan  nilai  sosial  budaya  atau tradisi  dengan  terjadinya   konflik  antar  warga  dan  resolusi  konflik.   Metode penelitian  adalah  studi  kasus  pendekatan  kualitatif;  Informan  diambil  secara purposive.   Hasil  penelitian  :  Prasyarat  kondisi  yang  mencukupi  (sufficiency condition) konflik yaitu: Pertama tradisi minuman keras sebagai simbol   hiburan hajatan, yang  terlembagakan melalui kesenian tradisional. Kedua, akibat tingginya sensitivitas pribadi, krisis identitas dan harga diri yang menuntut perhatian. Dasar-dasar terjadinya konflik adalah adanya perbedaan atau kontradiksi orientasi nilai sosial dan degradasi pemaknaan nilai sosial budaya dan upacara tradisi. Nilai sosial budaya (tradisi ritual dan seni) memiliki potensi sebagai modal sosial perdamaian karena sifatnya dapat memotivasi dan menumbuhkan perdamaian serta kondusif menggalang  dan  menumbuhkan  kerjasama,  tanggungjawab,  penyelesaikan masalah bersama, meluaskan jaringan hubungan sosial, rasa solidaritas sosial dan kejujuran.  Pemerintah  dan  masyarakat  harus  menumbuhkan  nilai  sosial  budaya damai  dan  harmoni  dengan  sistem  kondusif  yang  mengaktualisaskan  dan merevitalisasi seni dan upacara tradisional melalui pencerahan rasional, logis dan agamis serta professional.
Kata kunci: Dasar Dasar Konflik , Resolusi Konflik
Penulis: M.Munandar Sulaeman
Kode Jurnal: jpsosiologidd100114

Artikel Terkait :

Jp Sosiologi dd 2010