GERAKAN PAGUYUBAN PETANI VERSUS NEGARA DAN DAMPAKNYA PADA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA SUKAMULYA
Abstract: Konflik agraria
terjadi karena perbedaan kepentingan antara dua atau lebih aktor terhadap
sumber agraria. Konflik agraria yang terjadi di Desa Sukamulya karena
perselisihan antara masyarakat dan perwakilan negara, Lanud Atang Sandjaya
TNI-AU. Lanud Atang Sandjaya mengklaim dan mengambil alih tanah masyarakat dan
membuat masyarakat harus berjuang kembali melalui gerakan Paguyuban Petani.
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mengembalikan hak atas tanah kepada
masyarakat. Ada beberapa faktor yang dapat membuat Paguyuban Petani menjadi isu
nasional seperti; kepemimpinan, kolektivisme, dan kegiatan Paguyuban Petani,
serta dukungan dari orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan
antara tingkat Paguyuban Petani yang sukses dan kesejahteraan masyarakat, baik
di bidang ekonomi maupun sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paguyuban
Petani memiliki hubungan yang sangat lemah dengan kesejahteraan ekonomi
masyarakat, tetapi memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kesejahteraan
sosial masyarakat di Desa Sukamulya.
Penulis: Dinna Amalia Rahmah,
Endriatmo Soetarto
Kode Jurnal: jpsosiologidd140169