PENGAJARAN BAHASA YANG BERKARAKTER KEBANGSAAN DAN BERPERSPEKTIF MULTIBUDAYA DALAM ERA GLOBALISASI
ABSTRAK: Merupakan satu
kenyataan bahwa masyarakat
Indonesia itu multietnis, multiagama,
multikutural, atau multibudaya.
Keragaman atau keberbedaan itu
merupakan kenyataan yang harus diterima.
Dalam masyarakat multibudaya,
keberbedaan itu dapat
menimbulkan pertikaian atau
perpecahan. Oleh sebab itu,
diperlukan suatu upaya
agar keberbedaan itu
justru dapat menumbuhkembangkan
rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan negara karena bangsa kita memiliki
kekayaan dan keunikan budaya yang sangat luar biasa dan keberbedaan itu dapat
pula menjadi alat untuk menciptakan insan yang memiliki karakter kebangsaan.
Hal tersebut menjadi
sangat penting mengingat
derasnya arus globalisasi dan
bebasnya unsur budaya
luar yang melenggang
memasuki wilayah kita. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya untuk
memperkukuh rasa kebangsaan. Salah satunya
adalah dengan pengajaran
bahasa yang berkarakter kebangsaan. Karakter
kebangsaan yang tinggi
dapat secara dinamis
digunakan untuk mengatasi ancaman, kendala, atau tantangan yang datang
dari luar yang dapat mengancam kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa. Untuk
mewujudkan insan yang berkarakter
kebangsaan dalam masyarakat
multibudaya, diperlukan revitalisasi
pendidikan yang diarahkan kepada perspektif multibudaya. Pendidikan dapat
dijadikan alat yang mampu menuntun
peserta didik menjadi manusia yang berperilaku dan berakhlak baik sekaligus
memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Pengajaran
bahasa dapat dijadikan motor untuk mengimplementasikan pendidikan yang
berperspektif multibudaya, yaitu pendidikan yang memiliki visi dan misi untuk menghargai keberbedaan
atau pluralitas, demokrasi,
humanisme, dan mengembangkan karakter
kebangsaan. Pengajaran bahasa
perlu direvitalisasi agar mampu
membuat siswa menjadi insan yang menjunjung tinggi moralitas, kedisiplinan,
keadilan, kesetaraan, kepedulian sosial, integritas, tanggung jawab, serta
cinta kepada tanah air dalam perilakunya sehari-hari. Guru pun dianggap memiliki power
untuk mengubah dan
merevitalisasi pengajaran bahasa
yang konvensional menjadi pengajaran
bahasa yang berkarakter
kebangsaan dan berperspektif
multibudaya.
Penulis: Rosida Tiurma
Manurung
Kode Jurnal: jpsosiologidd110154