Akulturasi Psikologis para Self-Initiated Expatriate
Abstrak: Ekspatriasi menjadi
fenomena yang semakin
banyak ditemui di
berbagai wilayah dunia terkait
dengan era globalisasi.
Ekspatriasi tidak hanya
dilakukan oleh pekerja yang
ditugaskan perusahaan namun juga dilakukan oleh individu-individu yang memilih untuk
mengembangkan kapasitas diri
mereka dengan menambahkan pengalaman lintas budaya dan
menjadi self-intiated expatriate. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
makna dan proses
akulturasi psikologis para
self-initiated expatriate di Yogyakarta. Penelitian
ini menggunakan pendekatan
kualitatif fenomenologi untuk memahami makna
dari pengalaman akulturasi
psikologis para self-initiated expatriate
di Yogyakarta. Data diperoleh melalui wawancara mendalam pada enam orang self-initiated expatriate yang
telah membangun kehidupan
mereka di Yogyakarta
bersama pasangan lokal mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para responden memilih menjadi
self-initiated expatriate di
Yogyakarta adalah untuk
meraih kesempatan hidup
yang lebih. Seiring proses
akulturasi psikologis, mereka
mengembangkan dua jenis
coping yaitu mengadopsi budaya
baru dan mempertahankan budaya
asal. Mereka menggabungkan kedua nilai
budaya dalam diri
sehingga terjadi perubahan
kognitif, perilaku dan
sikap dan menjadi integrated self atau diri baru. Hasil penelitian lebih
lanjut menemukan bahwa pemilihan
variasi coping terhadap
tekanan budaya yang
ada dilakukan dengan menimbang kondisi, situasi, kebutuhan
dan keinginan mereka.
Penulis: Ginda Rahmita Sari,
M. A. Subandi
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd150003