FAKTOR - FAKTOR ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR: STUDI INDIGENOUS PADA KARYAWAN BERSUKU JAWA

Abstract: Karyawan yang mempunyai sikap dan perilaku menguntungkan bagi organisasi tidak bisa ditumbuhkan melalui basis kewajiban peran formal saja, melainkan perilaku tambahan di luar kewajiban formalnya yang dapat mendukung kepentingan organisasi. Fenomena yang melatarbelakangi faktor organizational citizenship behavior yang ditemukan di budaya barat. Sementara itu budaya mempengaruhi pemahaman dan pola perilaku individu didalamnya. Lebih khusus mengenai faktor-faktor organizational citizenship behavior pada karyawan Jawa menganut budaya yang berbeda dengan budaya barat. Budaya Jawa penekanannya pada kerangka kerja bersifat sosial yang kuat, sedangkan budaya barat cenderung individualistik yang penekanannya pada kerangka kerja yang bersifat sosial sangat rendah. Jenis penelitian ini menggunakan mixed method, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif, peneliti menggunakan studi indigenous dengan model sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik snow ball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan open-ended questionnaire dianalisis dengan menggunakan pendekatan psikologi indigenous. Responden berjumlah 700 dengan karakteristik karyawan bersuku Jawa yang berasal dari berbagai provinsi di pulau Jawa. Temuan lapangan mengungkap sikap ketika melihat teman kerja mengalami kesulitan didominasi dengan cara menolong, membantu dan kerjasama, faktor yang mendorong untuk menolong antara lain rasa empati dan keinginan untuk menolong, agar pekerjaan cepat selesai, berbagi ilmu dan pengalaman, membina keharmonisan hubungan dengan orang lain, menolong karena faktor kepribadian orang yang ditolong, ibadah. Faktor yang mendorong tidak untuk menolong antara lain faktor kepribadian yang akan ditolong, tidak menguasai pekerjaan, kesibukan, beda bagian, tidak ada keinginan untuk menolong, hubungan sosial yang kurang baik. Faktor menerima kritikan antara lain kritikan yang membangun, disampaikan dengan baik, kepribadian pemberi kritik, membina hubungan baik dengan pengkritik. Faktor tidak menerima kritikan antara lain kritikan tidak benar, kepribadian, cara penyampaian, beda pekerjaan, beda prinsip. Faktor kesediaan kerja lembur antara lain materi, kewajiban, pekerjaan belum selesai, loyalitas, mengisi waktu luang. Faktor ketidaksediaan kerja lembur antara lain keterbatasan fisik, tidak ada pekerjaan, tidak ada uang lembur, keluarga.
Keywords: Organizational Citizenship Behavior; Indigenous; Javanese
Penulis: Risandy Pratiningtyas
Kode Jurnal: jppiodd130071

Artikel Terkait :

Jp PIO dd 2013